Liputan6.com, Jakarta Mungkin tak sedikit di antara kita yang pernah tak menghabiskan antibiotik yang diberikan dokter saat sakit atau parahnya lagi mengonsumsi antibiotik tanpa menggunakan resep dokter. Tapi tahukah Anda bahwa hal tersebut lama-kelamaan membuat tubuh resisten atau kebal terhadap antibiotik?
Menurut Ketua Komite Pengendalian Resistensi Antimikroba (KPRA) dr. Hari Paraton, SpOG(K) kini sudah ditemukan beberapa pasien di rumah sakit yang mengalami resistensi terhadap antibiotik. Hal ini menyebabkan tubuh orang tersebut kebal terhadap antibiotik level tinggi.
Resistensi antibiotik menyebabkan penurunan antibiotik dalam mengobati infeksi. Akibatnya pengobatan jadi lebih sulit dan butuh biaya kesehatan yang lebih tinggi.
Advertisement
"Sebenarnya penemu penisilin Alexander Flemming sudah bilang kalau suatu hari nanti antibiotik bisa resisten dan ternyata benar," ungkap dokter Hari di sela-sela seminar 'Cegah Resistensi Antibiotik Demi Selamatkan Manusia' di Jakarta, Rabu (5/8/2015).
Berbagai penyebabnya yakni bila sakit berganti dokter lalu berganti-ganti antibiotik.
Permasalahan resistensi antibiotik ini pun tak hanya terjadi di Indonesia tapi juga global yang pelik dan besar serta harus diatasi seperti diungkapkan Menteri Kesehatan RI, Nila Moeloek di kesempatan yang sama.
"Terus terang solusi itu bukan hanya berasal dari pemerintah tapi harus kita atasi bersama," tutur Nila.