Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Tanda-Tanda Wanita Terpuaskan secara Seksual

Sebagai suami yang sayang isteri, tentu tak satu pun pria di dunia ini yang tidak menginginkan isterinya terpuaskan secara seksual.

Liputan6.com, Jakarta Sebagai suami yang sayang isteri, tentu tak satu pun pria di dunia ini yang tidak menginginkan isterinya terpuaskan secara seksual. Inilah tanda-tanda bahwa wanita telah puas.

Di masyarakat luas masih beredar anggapan salah tentang seksualitas wanita. Ada anggapan bahwa dorongan seksual wanita lebih lemah daripada pria. Anggapan lain menyatakan bahwa wanita lebih pasif dalam urusan seks daripada pria. Ada pula anggapan bahwa seks bukan merupakan sesuatu yang penting bagi wanita, tidak seperti pria. Dan masih sederet anggapan salah lainnya, yang pada dasarnya menganggap bahwa wanita bukanlah makhluk seksual. Di sisi lain, pria selalu dianggap sangat berkepentingan dengan seks, sedang wanita tidak. Pria dianggap 'tidak dapat hidup' tanpa seks, sedang wanita 'dapat hidup biasa' tanpa seks. Anggapan tersebut pada dasarnya hanya menekankan bahwa seksualitas pria dan wanita sangat jauh berbeda.

Anggapan salah seperti ini muncul karena ketidakmengertian tentang seksualitas pada umumnya. Akibatnya, banyak pria yang hanya memikirkan dirinya sendiri ketika melakukan hubungan seksual, seolah-olah istri hanyalah obyek pemuas seksual saja. Sangat banyak pria yang tidak memahami bahwa wanita juga butuh kepuasan seksual. Selain itu memang banyak pria yang tidak tahu dengan pasti apakah isterinya dapat menikmati kepuasan seksual atau tidak.

2 dari 4 halaman

Wanita Butuh Seks

Wanita Butuh Seks

Seperti pria, Guru Besar Seksologi dan Andrologi Fakultas Kedokteran Universitas Udayana, Denpasar, Bali Prof. Wimpie Pangkahila Sp.And menyebutkan bahwa wanita juga makhluk seksual, artinya mempunyai dorongan seksual sehingga ingin melakukan aktivitas seksual. Dorongan seksual pria dan wanita pada dasarnya sama, dipengaruhi oleh hormon seks, faktor psikis, rangsangan seksual, dan pengalaman seksual sebelumnya. Kalau faktor-faktor yang mempengaruhi ini bersifat positif, maka dorongan seksual muncul dengan baik. Tetapi kalau faktor-faktor ini bersifat negatif, maka dorongan seksual menjadi terhambat. Jadi bukan jenis kelamin pria atau wanita yang menentukan perbedaan dorongan seksual. Demikian juga perilaku seksual.

Sama seperti perilaku seksual pria, perilaku seksual wanita juga dipengaruhi beberapa faktor, yaitu:

1) nilai-nilai sosial dan moral yang berlaku,

2) pandangan terhadap seksualitas,

3) pengalaman seksual pada masa lalu,

4) keadaan fungsi seksual.

Nilai-nilai sosial dan moral yang berlaku dalam suatu masyarakat atau lingkungan sosial seseorang sangat berpengaruh terhadap perilaku seksual. Karena nilai-nilai sosial dan moral suatu masyarakat dapat berubah, maka pandangan masyarakat terhadap seksualitas juga dapat berubah. Pandangan terhadap seksualitas dipengaruhi oleh tingkat pengetahuan. Karena itu perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi berpengaruh kuat pada pandangan terhadap seksualitas. Bahkan pengaruhnya sangat kuat, sehingga terbentuk pandangan baru tentang seksualitas.

Pengalaman seksual masa sebelumnya sangat berpengaruh dalam membentuk perilaku seksual masa kini. Pengalaman seksual tidak menyenangkan, misalnya, akan mengakibatkan orang tidak ingin mengulangi perilaku tersebut. Fungsi seksual yang baik dan normal menyebabkan perilaku seksual baik dan normal pula. Sebaliknya, fungsi seksual yang terganggu, mengakibatkan perilaku seksual terganggu juga. Ini semua bisa terjadi pada pria maupun wanita.

3 dari 4 halaman

Beda Pria Wanita

Beda Pria Wanita

Di samping persamaan di atas, terdapat perbedaan antara seksualitas pria dan wanita. Tetapi perbedaan yang ada sama sekali tidak menunjukkan bahwa pria mempunyai kelebihan daripada wanita dalam seksualitas. Jadi perbedaan yang ada tidak dapat menjadi alasan menganggap wanita tidak mementingkan seks. Secara anatomik, alat kelamin pria memang jauh berbeda dengan wanita, walaupun pada awal perkembangan asalnya sama. Karena bentuk anatomik penis menonjol ke luar, pria lebih mudah dan lebih sering mengalami rangsangan seksual.

Karena itulah pria dengan mudah dapat mencapai orgasme dan kepuasan seksual. Tetapi karena itu pula, pria cepat merasa terganggu dan cemas kalau ada sesuatu yang tidak beres pada kelamin yang mudah diamati itu. Pria selalu merasakan bahwa hubungan seksual adalah sesuatu yang menyenangkan sejak pertama kali, walau mungkin masih di luar harapannya. Pria tidak merasakan sakit seperti yang dialami wanita ketika pertama kali melakukan hubungan seksual. Di samping itu, pria tidak merasakan akibat yang timbul dari hubungan seksual seperti yang dialami wanita, yaitu kehamilan.

Maka hanya kesenangan yang ada di benak pria, manakala ingin melakukan hubungan seksual. Sebaliknya, secara anatomik kelamin wanita lebih tersembunyi. Paling tidak, wanita tidak semudah pria mengamati anatomi kelaminnya. Karena letaknya yang tersembunyi, klitoris, yang sebenarnya identik dengan penis pada pria, tidak mudah mengalami rangsangan di luar kehendak. Padahal, seperti penis, klitoris juga merupakan bagian kelamin yang sangat peka terhadap rangsangan. Apalagi G Spot yang terletak di dalam vagina, tentu semakin sulit dilihat. Karena itulah wanita tidak mudah mengamati reaksi seksual yang terjadi pada kelaminnya.

Demikian juga pria tidak mudah mengetahui reaksi seksual yang terjadi pada kelamin pasangannya. Mungkin karena itu muncul anggapan salah bahwa wanita bukan makhluk seksual. Bagi wanita, hubungan seksual tidak selalu berarti sesuatu yang menyenangkan. Ketidakmengertian pria tentang seksualitas wanita dan anggapan bahwa wanita makhluk aseksual, merupakan penyebab utama banyaknya wanita tidak dapat mencapai kepuasan seksual.

4 dari 4 halaman

Tanda Terangsang

Tanda Terangsang

Sebenarnya siklus reaksi seksual yang terjadi pada pria sama dengan wanita, yaitu terdiri dari 4 fase: fase rangsangan, fase datar, fase orgasme, dan fase resolusi. Pada fase rangsangan wanita mengalami ereksi klitoris dan perlendiran vagina. Tetapi karena ukuran klitoris relatif kecil walaupun dalam keadaan ereksi, maka perubahan ini tetap sulit dilihat. Tetapi perlendiran vagina dengan mudah dapat diketahui, karena dindingnya menjadi basah oleh lendir yang keluar. Perubahan tersebut menunjukkan bahwa wanita telah mengalami reaksi awal terhadap rangsangan seksual yang diterima. Ketika mencapai orgasme, sebagian wanita menunjukkan reaksi fisik yang sangat nyata, yaitu berupa kontraksi otot vagina dan sekitarnya, bahkan seluruh tubuh.

Pada saat itu otot seluruh tubuh menjadi kejang. Pada sebagian wanita peristiwa orgasme berlangsung sangat dramatik, antara lain disertai teriakan yang kuat, cengkeraman tangan yang kuat, nafas tersengal-sengal dan lain-lain. Pada sebagian wanita yang lain, orgasme berlangsung lebih tenang. Tetapi perubahan yang terjadi tetap dapat dilihat dan dirasakan oleh pria. Sebagian wanita dapat mencapai orgasme beberapa kali kalau tetap menerima rangsangan yang efektif.

Ini berbeda dengan pria, yang hanya mampu mengalami satu kali orgasme dan ejakulasi. Kecuali dengan sengaja melatih agar mampu mengendalikan ejakulasi, sementara orgasme tetap dapat dirasakan. Tetapi wanita yang mencapai orgasme belum tentu merasakan kepuasan seksual. Orgasme tanpa kepuasan seksual terjadi kalau wanita hanya menerima rangsangan seksual tanpa keterlibatan emosi.

Keadaan seperti ini misalnya dialami oleh isteri yang menyimpan kejengkelan karena suami menjalin hubungan dengan wanita lain. Dia tetap dapat mencapai orgasme tapi tanpa kepuasan seksual. Dengan memperhatikan reaksi yang terjadi, sesungguhnya pria dapat mengetahui dengan pasti apakah pasangannya dapat mencapai orgasme atau tidak. Yang pasti, wanita juga makhluk seksual, sama seperti pria. Maka jangan merasa aneh kalau wanita juga menuntut dan memberontak, kalau merasakan kehidupan seksualnya tidak menyenangkan. Memangnya pria saja yang boleh menikmati kepuasan seksual?

Video Terkini