Liputan6.com, Jakarta Berenang di tengah cuaca terik seperti belakangan ini rasanya memang menyegarkan. Tapi apakah Anda pernah mengalami mata merah usai melakukan olahraga air ini? Jika iya, mungkin Anda harus waspada.
Seperti disampaikan CEO National Swimming Pool Foundation di Amerika, Thomas Lachocki, PhD, air kolam renang mengandung klorin yang berguna untuk mensterilkan air.
Baca Juga
Namun seiring dengan masuknya tubuh manusia ke dalam air, ternyata air ini tidak lagi steril. Salah satu penyebabnya karena manusia membuang urine di dalamnya.
Advertisement
"Alasan perenang mengalami mata merah atau iritasi adalah reaksi yang disebabkan ketika urine bercampur dengan klorin. Ketika klorin bereaksi, zat kimia ini tidak lagi melindungi manusia dari kuman dan bakteri," katanya, seperti diberitakan WebMD, Kamis (6/8/2015).
Kepala program kolam renang sehat dari CDC, Michele Hlavsa, RN, MPH mengatakan, rata-rata air kolam renang mengandung 0,14 gram kotoran, satu atau dua kaleng soda keringat, satu cangkir urine, dan miliaran mikroba.
Tak hanya mata merah, kata dia, risiko lainnya seperti norovirus, E. coli, dan legionella juga membayangi perenang. Cryptosporidium misalnya, jenis parasit yang ditemukan penyebab diare, dapat bertahan hidup di air yang mengandung klor hingga 10 hari dan membuat Anda sakit selama berminggu-minggu.
Lantas, apa yang bisa dilakukan? Lachocki menyarankan untuk mandi sebelum berenang, dan jangan berenang ketika Anda sakit.
Cara lain untuk menghindari penyebaran kuman:
- Menghindari menelannya
-Â Jangan buang air kecil atau kotoran di dalam air
-Â Secara teratur membersihkan diri ke kamar mandi