Liputan6.com, Jakarta Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta menjadi kabupaten tertinggi angka ibu melahirkan di bawah umur. Ketua Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI) Cabang Gunungkidul Elvita Dewi Wahid mengatakan di Gunungkidul angka persalinan perempuan di usia 15 hingga 19 tahun pada tahun 2013 mencapai 650 orang dari 1103 kasus di DIY. Data ini sesuai data dari BPS dan dinas kesehatan. Angka ini jelas melebihi angka kasus di kabupaten lainnya.
Untuk itu pihaknya mendorong pemerintah setempat untuk mensosialiasikan program untuk mengurangi pernikahan dini di Gunungkidul. Salah satunya melalui edukasi kepada warga bahwa perlu adanya usia yang sesuai saat menikah. Hasil pantauannya data permohonan dispensasi nikah di Pengadilan agama Tahun 2014 mencapai 148. Selain itu juga perlunya lama belajar bagi pelajar untuk mengurangi angka pernikahan dini pasalnya tingkat lama belajar di Gunungkidul rata-rata baru 7,9 tahun.
Baca Juga
"Kita terus dorong pemerintah dan instansi terkait untuk melakukan pendekatan kepada masyarakat agar menyekolahkan anaknya. Kita punya sekolah kejuruan kemaritiman tetapi malah dimanfaatkan oleh orang luar Gunungkidul. Padahal jika mau belajar disana potensi kelautan Gunungkidul tinggi, dan jika dimanfaatkan bisa menghidupi keluarganya,"Katanya di Gunungkidul Jumat (07/8/2015).
Advertisement
Elvita melanjutkan tingginya angka melahirkan dibawah umur akan mempengaruhi Sumber Daya Manusia (SDM) Gunungkidul nantinya. Hal ini terlihat dari data Bappeda indeks kesehatan Manusia di Gunungkidul yang terus menurun. Penurunan ini terlihat dari segi fisik ukuran tubuh orang Gunungkidul yang lebih pendek dibandingkan kabupaten lainnya karena persalinan dibawah umur.
"Persalinan dibawah umur itu mempengaruhi kwalitas SDM Gunungkidul kedepannya,"jelasnya.
Sementara itu Ketua Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Gunungkidul, Budi Astuti mengatakan dari datanya resiko persalinan dibawah umur akan membahayakan ibu dan bayi. Data yang didapatnya menjelaskan angka kematian ibu (AKI) tahun 2014 tercatat ada 7 orang, dan tahun 2015 hingga bulan juli ada 3 orang. sementara angka kematian bayi (AKB) tahun 2014 ada 98 bayi, dan tahun 2015 hingga bulan Juli 13 bayi. "AKB yang paling tinggi karena prematur,"katanya.
Budi menjelaskan bagi ibu yang akan melahirkan berada di usia 20 sampai 30 tahun, maksimal 35 tahun. Bagi ibu yang sudah terlanjur hamil dibwah umur akan terua dipantau oleh dokter spesialis kandungan untuk pencegahan resiko kematian ibu dan anak. (Fathi mahmud)