Liputan6.com, Jakarta Diare akut merupakan salah satu penyakit yang sering terjadi pada anak-anak. Anak usia di bawah dua tahun biasanya mengalami dua sampai tiga kali diare per tahun.
Diare jenis ini berlangsung kurang dari dua minggu. Namun jangan sepelekan karena dilaporkan ada sekitar 8 kematian dari 1000 anak yang sebagian besar disebabkan karena dehidrasi.
"Umumnya diare ini disebabkan karena infeksi. Dapat juga disebabkan hal lain seperi obat-obat tertentu, keracunan makanan, alergi, gangguan penyerapan, imunodefisiensi (sistem imun terganggu), penyakit saluran pencernaan," terang dokter Rudianto Sofwan dalam buku 'Cara Tepat Atasi Diare Pada Anak' dikutip Senin, (10/8/2015).
Advertisement
Infeksi yang disebabkan karena bakteri merupakan yang utama. Bakteri E.coli dan Salmonella merupakan bakteri yang sering ditemukan. Umumnya diare yang disebabkan karena bakteri disertai dengan sakit perut melilit dan demam cukup tinggi.
Lalu ada juga infeksi yang disebabkan karena virus. Pada diare akut biasanya disebabkan rotavirus dan penyebab diare berair yang seringkali dikaitkan dengan dehidrasi.
Umumnya diare yang disebabkan karena bakteri disertai dengan sakit perut melilit dan demam cukup tinggi, sedangkan diare yang disebabkan karena virus biasanya hanya berupa diare tanpa lendir dan jika demam hanya sumeng-sumeng saja.
Bakteri dan virus tersebut masuk ke tubuh secara tak disadari, misalnya lewat tangan yang kotor, makanan terkontaminasi, makanan atau minuman yang tidak dimasak dengan baik.
Lalu jika penyebab diare akut karena penyebab lain seperti keracunan makanan atau alergi, tanda dan gejalanya akan timbul sesaat setelah makan makanan tersebut. Bisa juga disertai gejala lain seperti sakit perut atau muntah. Jika disebabkan karena alergi bisa muncul juga bengkak pada wajah, bibir, mata serta timbul biduran dan ruam kemerahan di kulit tubuh.
Â