Sukses

Tidur Malam Cukup, Siang Masih Mengantuk? Ini Obatnya

Rutin aerobik membantu kita fokus dan terhindar dari rasa kantuk di siang hari.

Liputan6.com, Jakarta Temuan baru yang muncul di dalam jurnal Translational Psychiatry menyebut, rutin aerobik membantu kita fokus dan terhindar dari rasa kantuk di siang hari. Penelitian ini melibatkan orang-orang dengan hipersomnia, tidur terlalu banyak di malam hari namun didera rasa kantuk yang sulit dibendung di siang hari.

"Hasil ini kembali memberi pemahaman tentang betapa penting peran olahraga dalam mengurangi hipersomnia, dan cocok juga untuk pengobatan penyakit depresi," kata Penulis Senior Studi yang berasal dari University of Texas Southwestern Medical Center di Amerika Serikat, Madhukar Trivedi dikutip dari situs Times of India, Rabu (12/8/2015)

National Institute of Neurological Disorders and Stroke (NINDS) bagian dari US National Institutes of Health (NIH) mengatakan, orang dengan hipersomnia biasanya sulit bangun di pagi hari dari tidur malam yang panjang. Kerap kebingungan terjadi ketika mereka harus beranjak dari kasur di pagi hari.

Gejala lain dari hipersomnia adalah cemas berlebih, penurunan energi, gelisah, berpikir lambat, bicara lambat, kehilangan nafsu makan, halusinasi, dan kesulitan mengingat. Lebih dari 100 orang dewasa usia 18 sampai 70 yang memiliki depresi berat rentan mengalami hipersomnia.

Video Terkini