Liputan6.com, Jakarta Berbeda dari konsumsi ikan yang rendah, konsumsi tempe di Indonesia justru lebih tinggi dari negara tetangga seperti Thailand dan Filipina.
"Data survei konsumsi makanan individu (SKMI) yang dikerjakan Balitbangkes pada 2014 dan laporan diselesaikan pada 2015 menunjukkan, konsumsi kacang dan polong serti produknya sebagai protein di nabati adalah 56,7 gram per hari. Sedangkan dua negara itu, hanya 8-9 gram per hari," kata Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Prof dr Tjandra Yoga Aditama dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Kamis (13/8/2015)
Baca Juga
Tjandra Yoga menjelaskan, tempe adalah makanan pengganti daging yang kaya gizi dan mengandung sejumlah protein nabati dan asam amino. Tempe juga mengandung berbagai jenis vitamin B. "Untuk mineral, tempe mengandung tembaga dan zink. Di dalam tempe juga ada bahan seperti isoflavin, riboflavin, lemak nabati, lemak nabati, fosfor, dan karoten," kata dia menambahkan.
Advertisement
Tempe relatif mudah di dapat di berbagai daerah di Indonesia. Tak heran bila tempe menjadi salah saupan gizi penting masyarakat kita. Dan tak heran juga, pada pertengahan juli ada petisi berjudul `Dukung Tempe Sebagai Warisan Budaya Indonesia` dibuat oleh Perhimpunan Pakar Gizi dan Pangan Indonesia di laman Change.org.