Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Anehnya Orgasme Gara-gara Kaki

Seseorang bisa saja mengalami orgasme yang berasal dari salah satu kakinya.

Liputan6.com, Jakarta Kenikmatan seksual tertinggi atau yang dikenal orgasme tak selalu didapat dengan melakukan hubungan seksual. Seseorang bisa saja mengalami orgasme gara-gara kaki. Jika Anda mengalaminya, dokter yang satu ini ingin menemui Anda.

Ia adalah Prof. dr. Marcel Waldinger D yang terpesona dengan orgasme di kaki. Hampir 100 orang di seluruh dunia telah menghubungi neuropsychiatrist asal Belanda tersebut dengan menyatakan mengalami orgasme semacam.

Nama Dr Waldinger tersohor setelah menemukan kasus seorang wanita anonim yang mengalami enam kali orgasme di kaki kirinya dalam sehari. Dan setelah itu satu per satu orang menghubunginya, baik itu pria dan wanita dari Amerika Serikat, Eropa, Australia, Amerika Selatan, dan Afrika.

Semuanya mengatakan mereka telah mengalami apa yang telah dinamakan Foot Orgasme Syndrome (FOS), dan sebagian besar orgasme di kaki kiri mereka, bukan kanan seperti dilansir Huffingtonpost, Jumat (14/8/2015).

2 dari 4 halaman

Operasi Kandung Empedu

Operasi Kandung Empedu

Profesor di Farmakologi dan Fisiologi di Drexel University School of Medicine di Philadelphia mengatakan, ia mulai meneliti fenomena langka setelah menyembuhkan wanita yang mulai mengalami orgasme di kaki kirinya setelah operasi kandung empedu pada tahun 2008.

Wanita berusia 55 tahun, yang hanya dikenal sebagai "Mrs. A," adalah putri dari seorang ibu Tanzania dan seorang ayah Yunani, yang tinggal di Belanda selama 34 tahun.

"Sebelum wanita ini dirawat di rumah sakit, dia benar-benar normal. Tapi setelah operasi pada kandung empedu, dia harus tinggal dalam perawatan intensif selama beberapa hari. Dia dimasukkan ke dalam koma buatan, dan ketika ia terbangun ia merasa sensasi aneh di kaki kirinya.

"Sensasi orgasme yang sering disertai dengan pelumasan vagina dan inkontinensia urine," kata Neuropsychiatrist Belanda Dr. Marcel Waldinger D kepada Vocativ.

"Setahun kemudian, ia tiba-tiba orgasme spontan di kaki kirinya beberapa kali sehari. Ahli saraf menyelidiki dia untuk epilepsi tapi tidak bisa mendiagnosa, jadi dia dirujuk ke saya, "kata Waldinger. 

 

 

3 dari 4 halaman

Orgasme Kaki Kiri

Orgasme Kaki Kiri Sama dengan Seks

Pada makalahnya tahun 2013 Foot Orgasm Syndrome: A Case Report in a Woman, Dr. Waldinger menulis: "Ini sensasi yang tidak diinginkan rasanya seperti orgasme yang nyata, durasi pendek (sekitar 5-6 detik), dalam ketiadaan hasrat seksual atau pikiran seksual. Sensasi orgasmik yang sering disertai dengan pelumasan vagina dan inkontinensia urine. Dia tidak mengalami kehilangan kesadaran selama sensasi orgasmik. Ibu A merasa sangat malu dengan serangan ini dan khawatir jika kambuh. "

Setelah diteliti, Dr Waldinger dan tim berhasil membuat wanita tersebut mengalami orgasme dengan dua cara baik elektronik dan manual yang merangsang saraf-saraf di kaki kirinya.

"Kami memicu kaki kiri dan ia ejakulasi spontan," katanya, dengan catatan ia tidak mengalami orgasme ketika kaki kanannya dirangsang.

"Otak [wanita itu] bercampur dan berpikir informasi dari kaki kirinya itu berasal dari vagina," kata Dr. Waldinger.

Dr Waldinger menjelaskan, pengalaman sensasi orgasmik yang berasal dari kaki kirinya memiliki kualitas orgasme yang sama apabila ibu A mengalami orgasme yang disebabkan hubungan seksual dengan suaminya. Selain itu, ibu A ketika bercinta dengan suaminya mengalami orgasme klitoris/vagina yang segera diikuti oleh sensasi orgasmik yang sama di kaki kirinya.

4 dari 4 halaman

Kerusakan Kaki

Kerusakan Kaki

Dalam perjalanan penelitiannya, Dr Waldinger menemukan, orgasme disebabkan kerusakan kaki Ibu A yang diduga dialami selama di ruang perawatan intensif.

Kerusakan saraf disebabkan infeksi sehingga otaknya tidak bisa membedakan informasi yang datangnya dari kaki kiri atau vaginanya. Alhasil, otak memutuskan informasi sensorik dari kaki kiri tersebut sebagai hal yang sama dengan informasi dari vagina.

"Karena bagian dari kaki yang rusak sudah pulih, otak untuk waktu yang sangat lama bercampur dan berpikir informasi dari kaki kirinya itu berasal dari vagina," katanya.

Tim Dr Waldinger kemudian mampu memblokir sensasi dengan menyuntikkan anestesi lokal di tulang belakang wanita itu. Untuk pertama kalinya, frekuensi orgasme berkurang 50 persen dan kemudian orgasme yang diinduksi dari kakinya sudah menghilang.

Dr Waldinger, yang telah menghabiskan lebih dari dua dekade meneliti disfungsi neurologis seksual, kini mencari orang lain yang mengalami "footgasms" untuk menghubunginya.

"Orang-orang yang mengirim email pada saya sangat senang ada diagnosis resmi. Ini bukan psikologis; itu hal fisik. Ketika mereka pergi ke praktisi umum, dokter kemungkinan besar tidak tahu tentang fenomena ini dan dapat memberikan diagnosis psikiatri. Ini tabu." (Melly F)

Video Terkini