Liputan6.com, Jakarta Perbedaan suhu dan kelembaban yang sangat ekstrem dibanding di Tanah Air membuat para calon jamaah haji berisiko mengalami dehidrasi. Terlebih mayoritas yang pergi untuk menunaikan ibadah haji selama 40 hari di Tanah Suci adalah orang berusia di atas 40 tahun. Jangan sampai, hanya karena kurang minum ibadah di sana jadi tidak maksimal.
DR dr Fidiansjah Sp.KJ, MPH menganjurkan agar calon jamaah haji mencukupi kebutuhan cairan harian. Baik selama masih berada di Indonesia maupun saat berada di sana. Sebab, dehidrasi yang melanda calon jamaah haji bisa berakibat fatal. Seperti heart stroke yang dapat menyebabkan kematian.
Baca Juga
Penjelasan ini disampaikan Kepala Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Republik Indonesia ini dalam peluncuran buku 'Pedoman Hidrasi Saat Haji dan Umrah' di Kawasan Cikini, Jakarta Pusat, Rabu (19/8/2015). Turut hadir pula perwakilan dari tim penyusun buku yang lain, dr Agung Frijanto, SpKJ yang juga mencontohkan kasus penyulit pada dehidrasi.
Advertisement
Agung melanjut, ada lima jenis penyakit penyebab utama kematian jamaah haji Indonesia pada 2014. Di mana kondisi ini kian parah karena mereka dehidrasi. Yaitu kardiovaskular (50%), saluran pernafasan (16,67%), penyakit karena defisiensi nutrisi (11,11%), gejala klinik dan laboratorium abnormal (11,11%), serta penyakit infeksi (5,56%)