Sukses

Penting untuk Deteksi Hepatitis B dan C

Jika Hepatitis B dan C tidak diobati penyakit ini terus berkembang ke arah yang lebih berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Hepatitis merupakan penyakit menular yang kini diderita sekitar 28 juta penduduk Indonesia berdasarkan data Riset Kesehatan Dasar tahun 2007. Jika penyakit ini tidak diobati, bahayanya bisa menjadi kanker hati.

Jenis Hepatitis yang banyak ditemukan adalah Hepatitis A, B, dan C. Menurut dokter spesialis gastroenterologis dari Gleneagles Hospital Singapura, Ooi Choon Jin, Hepatitis A bisa sembuh dengan sendirinya tapi tidak dengan Hepatitis B dan Hepatitis C.

"Jika tidak diobati penyakit ini akan terus berkembang. Mulai dari Hepatitis kronis, sirosis, hingga akhirnya kanker hati," terang dokter Ooi saat bertemu dengan media di Senaya pada Rabu (29/8/2015).

Mengingat bahaya dari Hepatitis B dan C, dokter Ooi mengingatkan untuk melakukan deteksi dini apakah ada virus ini dalam tubuh. `Tes darah sudah mampu mendeteksi keberadaan virus Hepatitis A, B, dan C. Sementara ultrasound dan biopsi hati bisa menentukan ada kerusakan hati dan seberapa parah kerusakannya.

Dokter Ooi menyarankan usia 20-30 tahun untuk melakukan tes darah. Terlebih bagi mereka yang memiliki riwayat carrier Hepatitis dari orangtua.

"Jika dideteksi awal, bisa sembuh lebih mudah dan murah," terangnya. 

  • Hepatitis B atau infeksi hati adalah infeksi virus hepatitis B (VHB) pada hati. Virus ini dapat menimbulkan peradangan dan memicu timbulnya

    Hepatitis B

  • Hepatitis C merupakan infeksi akibat virus yang menyebabkan terjadinya peradangan pada hati.

    Hepatitis C

  • Pada kondisi kanker hati, semua fungsi hati menjadi terganggu.

    Kanker Hati