Sukses

Teruskan Kesuksesan Program KB

Penyelenggaraan program Keluarga Berencana (KB) perlu mendapatkan dukungan dari banyak pihak,

Liputan6.com, Jakarta Penyelenggaraan program Keluarga Berencana (KB) perlu mendapatkan dukungan dari banyak pihak, mulai dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, sektor swasta, hingga masyarakat. Terlebih, hingga kini masih banyak tantangan yang perlu dihadapi dalam menyukseskan program KB di Indonesia.

Untuk meningkatkan peran semua pihak dalam mendukung program KB, Yayasan Cipta Cara Padu (YCCP) tahun ini kembali mengadakan Pertemuan Pembelajaran Program AFP (Advance Family Planning) dan ICMM (Improving Contraceptive Method Mix (ICMM) pada 19-20 Agustus 2015 di Ruang Binakarna, Hotel Bidakara, Jakarta.

Pertemuan yang mengambil tema “Bermitra Bersama Meneruskan Kesuksesan Keluarga Berencana” ini bertujuan memberikan pemahaman pada semua pihak, terkait perkembangan pelaksanaan program KB yang telah dilaksanakan oleh program AFP dan ICMM di berbagai kabupaten/kota di Indonesia.

Ketua YCCP, Sugiri Syarief yang merupakan Kepala BKKBN periode 2006-2013 mengatakan, pertemuan ini merupakan ajang berbagi pembelajaran dan pengalaman khususnya dari pelaksanaan program advokasi program KB yang telah dilakukan AFP dan ICMM pada 9 Kabupaten/Kota dengan pembagian tiga (3) Kab/Kota dari program AFP yaitu Karawang, Pontianak, dan Karanganyar, serta enam (6) Kab/Kota dari program ICMM yaitu Tuban, Kediri Lumajang, Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa.

“Berbagai kisah sukses telah didapat dalam pelaksanaan program advokasi yang dilakukan AFP dan ICMM. Agar dapat saling berbagi pengalaman dan pengetahuan, YCCP mengadakan Pertemuan Pembelajaran ini dengan melibatkan banyak pihak. Harapannya pertemuan ini bisa memberikan manfaat guna meneruskan kesuksesan program KB kedepan,” ujar Sugiri.

2 dari 3 halaman

Belum optimal

 

Belum optimal

Hingga saat ini, program KB masih belum berjalan optimal. Dimana, semenjak era desentralisasi, lebih dari satu dekade perkembangan program KB di Indonesia mengalami stagnansi. Data SDKI 2012 menunjukkan, angka fertilisasi total masih cukup tinggi (Total Fertility Rate atau TFR) yaitu sebesar 2,6. Kondisi ini bukanlah hal baik, karena pertumbuhan penduduk yang begitu pesat dan tidak terkendali akan menyebabkan banyak kendala mulai dari sisi kesehatan, kesejahteraan, hingga pendidikan.

Selain itu, di tahun 2012 persentase unmetneed (wanita yang membutuhkan layanan KB tetapi tidak terpenuhi) mencapai 8,5 persen. Angka ini hanya mengalami sedikit penurunan dari tahun 2007 yang berada pada 9,1%. Berangkat dari pentingnya peran semua pihak, dalam acara ini berbagai pihak yang terkait program KB dilibatkan secara aktif, tidak hanya diundang sebagai peserta, namun mereka juga akan menjadi pembicara pada sesi diskusi dan talkshow yang menarik.

Untuk sesi talkshow akan mengulas komitmen kepala daerah dan keberhasilan pemerintah daerah terhadap program KB di wilayahnya masing-masing (kesuksesan tiap daerah terlampir). Talkshow ini akan dipandu oleh presenter ternama Muhammad Farhan. Selain itu, kegiatan pertemuan ini juga akan dimeriahkan oleh penyerahan penghargaan kepada Kepala Daerah Peduli KB, kemudian diisi oleh Perlombaan Poster KB kabupaten/kota, dan Sesi Panel yang mengulas isu-isu menarik terkait program KB di Indonesia.

pertemuan pembelajaran AFP dan ICMM ini akan dihadiri oleh 150 peserta yang merupakan perwakilan pusat seperti BKKBN dan Kementerian Kesehatan, kepala daerah, pemerintah daerah, sektor swasta, donor, dan mitra seperti dari UNFPA, CCPHI, PT Freeport, Nestle, Bukit Asam, Sari Husada, Mondelez, Aqua Danone, JAPFA, GE, Chevron, Exxon, Kalbe, Unilever, Pertamina, Pfizer, DKT, RNI, Rutgers WPF, dan PT Newmont.

“Keterlibatan banyak pihak ini diharapkan dapat meningkatkan kepedulian semua akan pentingnya program KB, sehingga kedepannya masyarakat Indonesia bisa lebih sehat dan sejahtera” pungkas Sugiri.

Tentang AFP dan ICMM Advance Family Planning (AFP) adalah suatu inisiatif global yang dilaksanakan di 9 negara dengan pendekatan berbasis data/bukti nyata (evidence-based). AFP diimplementasikan untuk membantu Negara berkembang dalam mencapai akses universal pada kesehatan reproduksi khususnya pada akses terhadap Keluarga Berencana (MDG 5b).

3 dari 3 halaman

Revitalisasi KB

 

Revitalisasi KB

Di Indonesia, program yang dilaksanakan oleh Yayasan Cipta Cara Padu semenjak tahun 2010, ditujukan untuk merevitalisasi program Keluarga Berencana di era desentralisasi melalui peningkatan dana dan akses terhadap KB yang lebih efektif, serta peningkatan komitmen di tingkat nasional, provinsi, kabupaten, hingga ke desa Program AFP yang didanai oleh Bill and Melinda Gates Institute ini diawali pada 5 kabupaten/kota, yaitu Kota Pontianak, Bandung, Karanganyar, Karawang dan Bogor.

Namun dalam perjalanannya pendekatan AFP kini dikembangkan pada 11 provinsi dan 120 kota/kabupaten, diantaranya melalui program Improving Contraceptive Method Mix (ICMM), KB Kencana, dan Kedepannya oleh program “Pilihanku”. Program ICMM yang didanai oleh DFAT dan USAID tersebut merupakan program riset operasional yang dilaksanakan di 6 kabupaten di propinsi Jawa Timur dan Nusa Tenggara Barat, yaitu Tuban, Kediri Lumajang, Lombok Barat, Lombok Timur dan Sumbawa.

Dalam implementasinya, di bawah koordinasi Johns Hopkins Center for Communication Programs (JHCCP) ICMM dilengkapi dengan komponen riset yang dilaksanakan oleh PPKUI dan advokasi yang dilaksanakan oleh Yayasan Cipta Cara Padu.