Liputan6.com, Jakarta Perusahaan konsultan untuk Confederation of Indian Industry Indian Woman Network (II-IWN) membuat sebuah laporan mengenai bagaimana sikap seorang karyawan perempuan setelah dia melahirkan dan cuti selama beberapa bulan untuk mengurus si jabang bayi. Apakah kembali bekerja namun dengan segala perjanjian atau justru pilih mundur dari pekerjaan itu dan konsentrasi penuh ke anak?
Berikut hasil dari laporan itu, yang mungkin juga terjadi pada karyawan perempuan di seluruh dunia seperti dikutip dari situs Times of India, Kamis (20/8/2015) :
Baca Juga
1. 37 persen pilih keluar karena ada harus merawat anak. Dan 18 persen karena pasangan yang meminta padahal dia sanggup mengurus anak sembari bekerja. Diikuti oleh sembilan persen karyawan yang mundur karena jam kerja terlalu panjang
Advertisement
2. Hanya dua persen wanita yang menyebut pelecehan seksual sebagai alasan untuk berhenti
3. Kurang mendapat motivasi untuk kembali masuk kerja dari atasan seperti tidak ada kenaikan gaji.
4. 35 persen perempuan harus berpikir panjang untuk memutuskan kembali kerja atau mundur. Kurang lebih waktu yang diperlukan adalah setahun.
5. 94 persen diam-diam mencari pekerjaan lain
98 persen mendapat dukungan dari keluarga
6. 98 persen mendapat dukungan dari keluarga untuk kembali kerja
7. 64 persen perempuan merasa kurang percaya diri dan sulit untuk kembali aktif di tempat kerja
8. 60 persen perempuan merasa akan mendapat peran yang lebih sedikit karena telah memiliki anak
9. Lebih dari 40 persen ingin jadwal kerja yang fleksibel
10. 65 persen ingin mendapat fasilitas yang layak
11. 35 persen ini di kantor itu ada fasilitas penitipan anak.
Namun, lebih dari 98 persen perempuan menginginkan;
1. Bonus bersalin dan bonus cutih
2. Fasilitas yang menjanjikan
3. Waktu yang fleksibel.
Advertisement