Sukses

Menkes Imbau Panitia Penyelenggara Haji Juga Cukup Minum

Menteri Kesehatan Nila Moeloek menghimbau, untuk mencukupi kebutuhan minums selama ibadah di Tanah Suci.

Liputan6.com, Jakarta Cuaca ekstrem dan ancaman sindrom pernapasan Timur Tengah (MERS) mewarnai pelaksanaan haji tahun ini. Menteri Kesehatan Nila Moeloek menghimbau, untuk mencukupi kebutuhan minums selama ibadah di Tanah Suci.

"Selalu mengkonsumsi cairan yang cukup dan membatasi aktifitas di luar ruangan saat cuaca panas. Petugas panitia penyelenggaraan ibadah haji (PPIH) juga harus siaga menghadapi penyakit menular khususnya MERS CoV dan Ebola," katanya dalam keterangan pers, Kamis (20/8/2015).

Menurut Menkes, penyelenggaraan haji merupakan pergerakan massa (Mass Gathering) terbesar di dunia. Oleh karena itu, diharapkan mereka bisa siaga mencegah sesuatu hal buruk terjadi.

Tahun ini Kemenkes memberangkatkan 309 tenaga kesehatan haji untuk bertugas selama 60 hari di Makkah dan 72 hari di Jeddah dan Madinah. 

Hal penting yang perlu dilakukan PPIH dalam kesiapsiagaan menghadapi penyakit menular diantaranya adalah Selalu menerapkan dan memberikan penyuluhan kepada jemaah haji tentang Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) di Arab, mengenali tanda dan gejala penyakit, memperhatikan riwayat penyakit, melakukan pengamatan dengan gejala infeksi saluran pemafasan akut dan melaporkan keberadaan kasus.

Dalam menjalankan tugas tahun ini, terutama pelayanan kesehatan, ada persyaratan dari Pemerintah Arab Saudi, agar dalam pelayanan kesehatan mengacu pada konsep Join Comission International (JCI). Oleh karena itu Menkes berharap terutama Tenaga Kesehatan untuk membekali diri dengan menggali informasi sebanyak-banyaknya terkait konsep ini.

"Tenaga Kesehatan yang berasal dari Instansi Rumah Sakit yang sudah menerapkan konsep JCI, agar menjadi pelopor dalam penerapan konsep ini di Arab Saudi. Penerapan konsep JCI membutuhkan komitmen yang kuat dari para tenaga kesehatan juga dukungan dari petugas haji lainnya, karena semua tugas pelayanan selalu saling terkait," ungkapnya di Asrama Haji, Rabu malam.

Menkes juga mengukuhkan Pengurus Pusat Asosiasi Kesehatan Haji Indonesia periode 2015 – 2019. Dengan pengurus baru, diharapkan AKHI dapat ikut serta dalam memberi masukan dan pemikiran untuk perbaikan pelayanan kesehatan haji.