Sukses

Nasi Pulen Itu dari Beras yang Cacat

Beras yang cacat tandanya beras yang sudah kehilangan serat, kehilangan kehidupannya, dan kehilangan pembungkusnya.

Liputan6.com, Jakarta Tak banyak yang sadar kalau nasi pulen hanya dapat terjadi pada beras yang cacat. Tentu kondisi itu sangat disayangkan, mengingat orang Indonesia gemar menyantap nasi yang pulen. Ada sesuatu yang mengganjal bila nasi yang dimakan tidak pulen.

"Beras yang cacat tandanya beras yang sudah kehilangan serat, kehilangan kehidupannya, dan kehilangan pembungkusnya. Maka itu, kenapa nasi putih bisa pulen sedangkan nasi merah tidak," kata Praktisi Food Combining Erikar Lebang ditulis Senin (24/8/2015).

Lagipula, menyantap nasi pulen semacam menyalahi kodrat yang telah Tuhan beri. Tuhan menciptakan manusia dengan kemampuan mencerna sesuatu yang keras, bukan yang lembek atau pulen itu. Dan mayoritas gigi manusia, kata Erikar Lebang, memiliki kemampuan untuk menggiling. "Kalau nasi pulen tidak perlu pakai gigi. Pakai lidah saja sudah hancur. Sudah menyalahi kodrat kalau begitu," kata Erikar Lebang.

Karena nasi pulen berasal dari beras yang cacat, tidak memiliki serat dan kulit ari, tak heran bila jumlah orang dengan diabetes terus bertambah. "Kandungan gula sudah tentu tinggi. Ditambah lagi tidak memiliki spons (kemampuan menahan) gula darah," kata Erikar.

Dia menambahkan, tempo hari pernah didatangi pedagang beras yang mengaku tahu persis bagaimana proses pembuatan beras putih tersebut. Bahkan, ada tukang beras putih yang tidak pernah menyuruh keluarganya menyantap nasi putih. Karena tahu ada beras yang dicuci menggunakan deterjen atau pemutih.

"Kalau kita ke toko beras, coba pegang beberapa beras. Terutama beras yang warna putih dan terlihat bagus. Untuk melihat pakai pemutih atau tidak, genggam beras itu, lalu taruh lagi. Jika tangan berubah putih, itu tandanya," kata Erikar Lebang.

Video Terkini