Sukses

Waspadai Racun yang Tak Kita Sadari Ada di Minuman Kita

Kondisi air bersih kita sebagian besar tidak layak minum, tapi masih dijadikan sumber air minum oleh masyarakat.

Liputan6.com, Jakarta Minum adalah salah satu kebutuhan dasar manusia. Namun sayangnya anak rentan mengalami pencemaran dari proses pemenuhan kebutuhan tersebut dengan mengonsumsi air di rumah. 

"Kondisi air bersih kita sebagian besar tidak layak minum. Tapi masih dijadikan sumber air minum oleh masyarakat," kata Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu Anak (KIA) Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Dr Anung Sugihantono MKes dalam seminar Lindungi Buah Hati Kita dari Bahaya Pencemaran Lingkungan di Gedung Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (24/8/2015).

Anung mengatakan, hasil studi dan penelitian pun banyak yang menunjukkan tingkat pencemaran lingkungan oleh berbagai bahan berbahaya dan beracun (B3) semakin meningkat akibat populasi yang terus bertambah dan teknologi yang makin canggih.

"Belum lagi aktivitas manusia seperti pemakaian pupuk dan pestisida golongan organophosphate di sektor pertanian yang juga mengalami peningkatan," kata Anung. Termasuk pemakaian merkuri oleh pekerja pertambangan, peleburan aki bekas, penggunaan timbal dalam cat dan bahan bakar yang menyebabkan bahan berbahaya dan beracun menyebar di lingkungan.