Liputan6.com, Jakarta Setiap hari manusia melakukan aktivitas makan. Hanya saja tidak diimbangi dengan menu makanan dan minuman yang baik bagi tubuh. Cenderung asal, tanpa mempedulikan apakah yang diasup itu benar-benar yang dibutuhkan tubuh. Maka itu, sebisa mungkin untuk melakukan detoksifikasi.
Dalam buku berjudul Detoksifikasi, Pakar Food Combining Erikar Lebang menjelaskan ada dua logika sederhana yang melatarbelakangi tindakan detoksifikasi bagi kesehatan manusia.
Baca Juga
1. Perawatan sistem cerna
Advertisement
Dikutip pada Senin (24/8/2015), Erikar Lebang mengatakan, sistem ini memproses makanan dan minuman yang masuk. Memisahkan substansi berguna bagi tubuh. Serta membuang sisa yang tidak diperlukan. Sistem cerna juga menjadi tempat hidup beragam bakteri dengan fungsi khusus untuk tubuh.
"Dengan kata lain, jangan mengharapkan memiliki kesehatan yang optimal apabila sistem cerna tidak bisa dibuat sehat," kata Erikar Lebang.
Perawatan organ penting
2. Perawatan organ penting
Ginjal merupakan organ penting yang membuang racun di tubuh. Seperti urea, produk turunan dari sel darah yang telah rusak dan diproses oleh lever dipindah ke ginjal untuk segera dibuang sebagai komponen pembentuk air seni.
Menurut Erikar Lebang, tanpa ginjal yang sehat, tubuh kita mudah dilumpuhkan racun dengan cepat.
Selain itu, kulit merupakan organ yang menjadi unsur penting pula dalam pembuangan tumpukan racun tubuh. Keringat yang keluar dari pori-pori kulit juga merupakan tempat pembuangan sampah tubuh.
Secara kasat mata, kita dapat mengidentifikasi racun menumpuk terlalu banyak di tubuh. Seperti jerawat, ruam, sisik, dan masalah kesehatan lainnya.
Setelah jalani detoksifikasi, tidak sedikit orang yang mendapati kulit mereka terlihat lebih halus, kencang, bahkan terkesan bersinar lebih cerah.
Advertisement