Liputan6.com, Jakarta Kematian akibat penyakit tidak menular seperti stroke, kardiovaskular, diabetes masih tinggi di Indonesia. Bila tidak ada intervensi, maka jumlah kematian akan membengkak hingga 15 persen antara 2010 -2020.
Dalam pertemuan Penyakit Tidak Menular Se-ASEAN (The 2nd Regional Asean Forum On Non Communicable Diseases (NCD) di Jakarta, para pemangku kesehatan sepakat untuk mendokumentasikan mempercapat aksi penanganan penyakit tidak menular sebagai Jakarta Call for Action.
Baca Juga
"Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan percepatan komunikas ASEA terhadap rencana aksi target menurunkan penyakit tidak menular (PTM)," kata Sekretaris Jenderal Kemenkes dr Untung Suseno Sutarho, M. Kes, dalam keterangan pers, Selasa (25/8/2015).
Advertisement
Tak dapat dipungkiri, beberapa negara ASEAN seperti Indonesia menghadapi kesulitan memerangi PTM. Tak seperti negara maju, negara berkembang memiliki beban ganda pada penyakit menular dan PTM karena perubahan gaya hidup yang cepat.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek berharap, masyarakat dapat mencegah PTM dengan diet dan gaya hidup sehat. "Mengurangi aktivitas tembakau, alkohol, diet sehat, melakukan aktivitas fisik, menggantikan lemak trans dengan lemak tak jenuh ganda, membatasi atau melarang iklan rokok dan alkohol, mempromosikan menyusui dan aktivitas sehat lainnya," katanya.