Liputan6.com, Jakarta Perjuangan si wanita debu (dust lady) Marcy Borders melawan kanker yang menggerogoti tubuh harus berakhir. Perempuan kulit hitam yang berhasil menyelamatkan diri dari gedung World Trade Center (WTC) saat tragedi 9/11 ini meninggal dunia pada Senin (24/8/2015).
Peristiwa nahas yang terjadi pada 9 September 2001 membawa Marcy Borders pada trauma mendalam yang berujung stres. Minuman alkohol dan obat-obatan setia menemani kesehariannya. Namun, paramedis di Amerika mengatakan, debu yang sempat menutupi seluruh tubuh dan yang dihirup Marcy turut memperburuk kondisi wanita yang bekerja di Bank of America selama 28 tahun ini.
Putri tercintanya, Noelle, mengatakan sang ibu adalah seorang pejuang yang luar biasa hebat,"Dia adalah pahlawan saya dan akan hidup di hati saya selamanya."
Advertisement
Menurut sepupu Marcy Borders, John, tak hanya trauma yang terus menerus dia rasakan. Rasa sedih karena kehilangan banyak teman, rekan kerja, dan orang-orang terdekat membuat Marcy kian terpuruk. Puncaknya saat dia didiagnosis kanker pada 2014.
"Bagaimana kamu bisa jadi sehat untuk bangun keesokan hari dengan kanker?" kata John menirukan omongan sang sepupu pada November 2014 dikutip dari situs Daily Mail, Kamis (27/8/2015). John mengatakan, Marcy Borders sempat mengingat peristiwa kelam setelah dia diagnosis dengan kanker.
Ternyata, jepretan sang fotografer yang memperlihatkan wajah Marcy Borders yang penuh debu juga membuat dia merasa khawatir. Dia khawatir bakal jadi target para teroris yang melakukan kekejaman itu.