Liputan6.com, Jakarta Jalinan persahabatan bisa kandas atau mungkin semakin erat ketika laki-laki dan perempuan muda melakukan hubungan seksual sebelum menikah.
Jika laki-laki yang hubungan seksual sebelum menikah, teman-teman akan menganggap dia jagoan sehingga persahabatan yang sudah terjalin cukup lama semakin erat. Sekali pun laki-laki itu khilaf, dukungan dari sahabat karib mengalir deras agar dia mau bertanggung jawab. Sedangkan perempuan mengalami kondisi yang berbanding terbalik.
Baca Juga
Hasil ini didapat setelah peneliti dari Pennsylvania State University melakukan penelitian dengan melibatkan remaja usia 11 hingga 16 tahun melalui beberapa tahapan. Pertama, siswa dan siswi itu harus mencari teman-teman terdekat di kelas yang sama. Lalu, mereka diperintahkan untuk mengatakan akan berhubungan seksual dengan pasangannya.
Advertisement
"Hasilnya, perempuan mengalami penurunan (pertemanan) hingga 45 persen, sedangkan laki-laki mengalami peningkatan sebesar 88 persen," kata peneliti Derek A Kreager. Namun, ketika mereka diminta untuk mengatakan akan bermesraan tanpa seks, hasil yang didapat berbanding terbalik. Kaum perempuan mendapat dukungan penuh, sedangkan laki-laki mengalami penurunan karena dianggap payah, dilansir dari Times of India, Jumat (28/8/2015).
"Ini juga menunjukkan, anak laki-laki kerap mendapat dorongan yang besar untuk berhubungan seksual sebelum menikah biar dianggap pria sejati. Padahal, tindakan semacam itu tak perlu dilakukan," kata Derek.
Dari hasil penelitian yang bakal dipresentasikan pada pertemuan tahunan ke-110 di American Sociological Association (ASA) di Chicago sama seperti pemikiran kolot orang dulu. Jika perempuan berani menyerahkan keperawanan atas dasar cinta, maka bersiap-siaplah untuk dijauhi orang terdekat. Karena perbuatan itu dianggap menyalahi norma dan agama.