Sukses

Waspadai Gejala `Mendadak` pada Stroke

Berikut kondisi mendadak yang dikaitkan dengan gejala stroke yang perlu Anda cermati.

Liputan6.com, Jakarta Menurut data statistik Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI, stroke menempati urutan pertama penyebab kematian di Indonesia dengan jumlah 21,1 persen dari total kematian 41.590 pada 2014.

Jika dulu stroke sering dikaitkan dengan usia tua ( di atas 50 tahun), kini penyakit tersebut pun mulai menyerang generasi yang lebih muda dan produktif. Hal ini umumnya dipicu oleh gaya hidup seperti pola makan yang tak sehat, kurang berolahraga, stres, serta kebiasaan seperti merokok dan minum minuman beralkohol. Faktor risiko tersebut membuat individu mudah mengalami gangguan jantung, obesitas, hipertensi, dan diabetes yang pada akhirnya mengarah pada stroke.

Dijelaskan oleh Dr Priscilla Ryanti Andradi, Sp.S dalam seminar kesehatan `Solusi Tepat Atasi 2 Penyakit Paling Mematikan se-Indonesia` di Putri Duyung Convention Hall, Sabtu (5/9/2015), ada dua jenis stroke yakni stroke hemoragik dan stroke iskemik. Stroke hemoragik adalah jenis stroke yang diakibatkan oleh perdarahan karena pecahnya pembuluh darah. Sedangkan stroke iskemik disebabkan oleh penyumbatan pada pembuluh darah.

Lantas, mana yang paling fatal dari dua jenis stroke tersebut? "Lebih banyak pada yang disebabkan oleh perdarahan atau penyumbatan di daerah vital seperti pada batang otak," kata Dr Priscilla.

Menurut Dr Priscilla, ada kata kunci penting untuk mewaspadai serangan stroke yakni `mendadak`.

Berikut kondisi mendadak yang sebaiknya Anda cermati:

- mati rasa

- kesemutan

- kelemahan pada wajah, tangan atau kaki

- kelumpuhan pada sebagian sisi atau seluruh tubuh

- bingung

- lupa

- sulit bicara

- sulit mengerti

- muncul masalah penglihatan (penglihatan ganda atau gelap)

- pusing berat tanpa alasan

- kehilangan keseimbangan

Jika mendapati sebagian besar gejala tersebut, sebaiknya segera lakukan pemeriksaan stroke dengan cara EKG, foto thorax, laboratorium, CT scan kepala, dan MRI.