Sukses

Ingin Balita Anda Lebih Pintar? Coba Ajak Tertawa 09 September 2015

Ilmuwan Prancis menemukan, balita yang tertawa membuatnya bisa mempelajari tugas lebih cepat.

Liputan6.com, Jakarta Orangtua manapun tentu senang melihat balitanya tertawa saat diajak bercanda. Dan ternyata membuat balita tertawa bisa membantu mereka lebih pintar.

Ilmuwan Prancis menemukan, balita yang tertawa membuatnya bisa mempelajari tugas lebih cepat. Dan membuat anak-anak tertawa bisa meningkatkan banyak aspek kognitif seperti perhatian, motivasi, persepsi dan/atau memori, yang pada gilirannya meningkatkan kemampuan belajar.

Rana Esseily dari Paris West University Nanterre La Defense dan rekan-rekannya merancang percobaan untuk melihat apakah humor juga bisa memiliki efek pada kemampuan belajar bayi.

Para peneliti mengajaksejumlah balita berusia 18 bulan untuk berpartisipasi dalam penelitian ini. Anak-anak tersebut diamati saat bermain mengambil atau melemparkan mainan dengan orang dewasa.

Pada kelompok pertama, orang dewasa hanya bermain dengan mainan setelah mengambilnya; tetapi pada kelompok lain, orang dewasa tiba-tiba melemparkan mainan di lantai, yang membuat separuh anak-anak di kelompok tertawa.

Anak-anak yang tertawa dengan kejenakaan orang dewasa mampu mengulangi sendiri tindakan dengan berhasil daripada anak-anak yang tidak tertawa.

"Dalam hal ini, mungkin bukan humor yang memfasilitasi belajar, tetapi temperamen bayi yang tersenyum lebih mungkin terlibat dengan lingkungan dan karena itu berusaha mencoba serta berhasil melakukannya," kata penulis seperti dikutip Thehealthsite, Rabu (9/9/2015).

Studi ini dipublikasikan dalam Jurnal Cognition and Emotion.

Hal ini juga bisa menunjukkan balita tertawa mungkin memiliki keterampilan sosial yang lebih tinggi atau kapasitas kognitif, yang memungkinkan mereka lebih mudah berinteraksi dengan orang lain dan membuat mereka lebih gampang meniru tindakan orang lain.

Penjelasan kedua penulis tersebut berkaitan dengan kimia otak. Emosi positif, seperti tertawa atau terlibat dengan eksperimen, dapat meningkatkan kadar dopamin di otak, yang pada gilirannya memiliki efek positif pada pembelajaran. (MElly F)