Sukses

Dulunya Sampo Berbahan Lemak Hewan

Berbagai sejarah ungkap asal mula sampo ada yang berbahan lemak hewan hingga sari buah.

Liputan6.com, Jakarta Rambut bersih, bebas minyak, dan wangi usai keramas menggunakan sampo bisa membuat tampilan kita menarik dan jadi lebih percaya diri. Namun, sudah tahu belum asal mula sampo?

Berbagai sumber mengungkapkan data yang berbeda. Ada yang mengatakan awalnya sampo mulai digunakan pada awal 600 tahun SM yang terbuat dari lemak hewan maupun abu tanaman yang mengandung karbonat potasium.

Namun ada juga sejarah mencatat penggunaan yang mirip sampo baru mulai dilakukan di tahu 1500-an di India. Tentu saja, sampo yang mereka pakai saat itu tidak seperti yang sekarang ada. Mereka menggunakan sari buah-buahan dikombinasikan dengan beberapa herba dan ditambahkan bunga sepatu saat mencuci rambut seperti dikutip laman Time, Kamis (10/9/2015).

Orang-orang Inggris yang saat itu menjajah India, melihat apa yang dilakukan mereka merupakan cara yang abik untuk rambut. Lalu membawa hal ini ke Eropa yang kemudian dikembangkan menjadi sampo.

Bahan-bahan tersebut dikembangkan di Eropa namun dalam bentuk padat seperti sabun. Di tahun 1800-an, orang-orang masih menggunakan sampo sangat hemat, sekitar satu bulan sekali.

Pada tahun 1860-an, mencuci rambut sudah merujuk dengan apa yang kita lakukan sekarang yakni mencuci rambut namun menggunakan bahan berbentuk sabun. Pada saat ini bahan yang digunakan untuk mencuci rambut masih membuat tak nyaman, iritasi, dan rambut tak terlihat bagus.

New York Times mengungkapkan di tahun 1908 orang-orang mencuci rambut sekitar beberapa minggu kali.

Sejarah lain mengungkapkan penata Inggris merebus sabun dengan air ditambahkan herba yang memberikan efek rambut bersinar dan harum. Kasey Harbert disebut-sebut sebagai pembuat sampo dalam bentuk yang kita ketahui sekarang ini.

Komersialisasi sampo baru dilakukan di sekitar abad ke -20. Di tahun 1914 mulai muncul iklan sampo di sebuah majalah Amerika.  Pada saat itu, sabun dan sampo sangat mirip keduanya sama-sama mengandung surfaktan alami jenis deterjen. Sampo modern yang kita kenal saat itu pertama kali dikenal pada tahun 1930-an yang menggunakan surfaktan sintetis.