Liputan6.com, Jakarta Sebagai bangsa yang belum lama ini memiliki Jaminan Kesehatan Nasional, ‎mungkin kita boleh bangga. Pasalnya, Badan Kesehatan Dunia (WHO) mencatat ada 400 juta orang di dunia yang sulit menjangkau akses kesehatan.
Direktur Regional WHO Kawasan Asia Tenggara pada pertemuan Komite Regional, Dr Poonam Khetrapal Singh mengatakan, ‎kesehatan adalah modal penting pembangunan sehingga akses pelayanan kesehatan sangat penting.
Baca Juga
"Akses pelayanan kesehatan yang aman, terjangkau dan bermutu dapat membuat orang menjadi lebih produktif dan aktif berkontribusi terhadap keluarga, masyarakat dan bangsa," katanya di Dili, Timor Leste, Jumat (11/9/2015).
Advertisement
Poonam menekankan, aksi untuk jaminan kesehatan menyeluruh atau disebut Universal Global Health (UHC) semestinya memperhitungkan perubahan ‎akan pelayanan kesehatan. Apalagi seiring dengan meningkatnya penyakit tidak menular dan bertambahnya jumlah penduduk lanjut usia kerap menjadi masalah.
"Kita perlu belajar lebih banyak tentang model-model baru pelayanan kesehatan yang membuka akses kesehatan kapanpun dan dimanapun, tanpa masalah ekonomi," ujarnya.
Di sisi lain, kata dia, pemerintah anggota WHO harus mau berinvestasi untuk memperkuat jajaran tenaga kesehatan dan peningkatan jenis pelayanan serta pembiayaan.
"Jaminan kesehatan menyeluruh adalah tiang pancang komitmen pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan warganya. Negara-negara kawasan Asia Tenggara sudah mengupayakan UHC namun masih banyak yang perlu dibenahi," ujarnya.