Sukses

Perhatikan, 6 Hal Pemicu Perceraian

Ketahui sejak awal agar mampu memahami yang harus dilakukan mencegah perceraian.

Liputan6.com, New York- "Setia dalam suka dan duka, sehat dan sakit..." dan sederet janji pernikahan pernah diucapkan pasangan saat menikah. Namun saat pernikahan berjalan tak jarang kerikil dan batu terjal menghadang yang mengarahkan ke sebuah masalah bahkan perceraian.

Beberapa hal berikut biasanya menjadi awal masalah yang memicu perceraian. Ketahui sejak awal agar mampu memahami yang harus dilakukan seperti dilansir laman Women's Health, Senin (21/9/2015).

1. Kehadiran anak
Bangun tengah malam, menyusui, suara tangisan dan aneka hal baru lainnya saat anak lahir kerapkali membuat pasangan suami istri jadi lelah karena kurang tidur. Hal ini pun membuat gairah bercinta salah satu pihak jadi lenyap.

"Sangat penting membicarkaan hal yang terjadi dalam hubungan saat tak lagi bercinta maupun kurang tidur," terang psikolog Lauren Napolitano.

Agar tetap tenan saat menjalani peran baru sebagai orangtua, Napolitano mengingatkan pentingnya fleksibel menghadapinya. Misalnya dengan meminta bantuan orangtua, menggunakan jasa pengasuh anak, maupun menitipkan sejenak di tempa penitipan anak terpercaya.

2. Infertilitas
Tak kunjung dianugerahi buah hati, kerap membuat hubungan suami istri jadi tak sehat. "Daripada saling menyalahkan perihal ketidaksuburan lebih baik melakukan berbagai upaya agar memiliki anak," terang Napilatano.
Jika berbagai upaya dilakukan belum berhasil, mengapa tak mencoba untuk mengadopsi anak.

3. Perselingkuhan
Ketika salah satu pihak melakukan perselingkuhan coba lakukan introspeksi diri. " Baik menjadi pelaku maupun korban, coba bersama-sama membicarakan hal ini kemudian memahami hingga sampai ke suatu titik Anda berdua dapat menyelasaikan masalah yang terjadi," terang pakar hubungan April Masini.

Jika Anda berdua mampu melalui hal ini dengan baik, ke depannya bisa makin kuat.

4. Penyakit serius
Tentu tak ada orang yang ingin mengalami kecelakaan atau didiagnosa penyakit serius. Namun ini adalah hidup dan hal tersebut bisa menimpa siapa saja. Masini mengingatkan bahwa sebagai pasangan sudah layaknya berada di dalam situasi apapun.

5. Orangtua sakit
Merawat orangtua yang sakit membutuhkan waktu, energi, dan uang baik dari diri sendiri dan pasangan. Hal ini bisa menimbulkan masalah dalam kehidupan rumah tangga.

"Namun keluarga itu layaknya sebuah tim yang harus membantu untuk mendukung perawatan orangtua yang sakit," terang Napolitano.

6. Kehilangan pekerjaan
Jika dahulu terbiasa memiliki penghasilan yang cukup, lalu tiba-tiba pasangan kehilangan pekerjaan mampu membuat keuangan keluarga jadi terombang-ambing. Terlebih bagi pria yang mengalami kehilangan pekerjaan.

"Namun sekali lagi kunci kesuksesan sebuah hubungan bukan dengan saling menyalahkan. Hal terbaik yang bisa dilakukan adlah mencari bantuan. Misalnya pakar keuanganan. Bisa juga membuat keputusan bersama yang mampu meringankan keuangan Anda," terang Napolitano.