Liputan6.com, Jakarta Kualitas pelayanan terhadap orang dengan Skizofrenia (ODS) yang masih minim, membuat mereka yang tinggal di pedalaman atau daerah-daerah terpencil sulit untuk mengobati gangguan jiwa ini. Letak rumah sakit umum daerah yang sulit dicapai semakin memparah kondisi ODS ini.
Direktur Bina Kesehatan Jiwa Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Dr Eka Viora SpKJ mengakui, saat ini pelayanan khusus kesehatan jiwa berfokus pada layananan tersier, bukan primer.
Baca Juga
"ODS ada di daerah, tapi rumah sakitnya lebih banyak di kota atau provinsi saja," kata Eka ditulis Health Liputan6.com pada Selasa (29/9/0215).
Advertisement
Selain itu, jumlah tenaga kesehatan yang kompeten pun masih kurang. Saat ini, spesialis kedokteran jiwa di Indonesia berkisar 720 orang. "Atau 1 banding 500.000 penduduk di Indonesia," kata dia.
Namun, pemerintah telah berkomitmen meningkatkan perhatian terhadap ODS dengan dikeluarkannya UU Kesehatan Jiwa Nomor 18 tahun 2014, berisi seruan agar masyarakat memperlakukan ODS secara manusiawi. ​