Sukses

Pemprov Riau Luncurkan 5 Unit Mobil Posko Kesehatan Asap

Pemprov Riau meluncurkan lima unit mobil Posko Kesehatan Asap yang akan bertugas keliling daerah

Liputan6.com, Jakarta Pemprov Riau meluncurkan lima unit mobil Posko Kesehatan Asap yang akan bertugas keliling daerah memberikan pelayanan kesehatan bagi warga yang sakit akibat kabut asap kebakaran lahan dan hutan di sejumlah daerah di Riau.

"Mobil posko kesehatan ini diharapkan bisa bermanfaat karena saya menyadari masih banyak warga di daerah yang tidak bisa menjangkau Posko Kesehatan Darurat Asap," kata Pelaksana Tugas Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman, di Pekanbaru, Selasa.

Peluncuran mobil posko kesehatan keliling ini merupakan upaya pemerintah daerah dalam mengantisipasi kondisi darurat asap. Sejauh ini, pemerintah daerah baru mendirikan Posko Kesehatan Asap menggunakan tenda-tenda di pusat Kota Pekanbaru.

Menurut dia, mobil posko kesehatan keliling tersebut merupakan mobil ambulans yang lengkap dengan tenaga dokter dan perawat. Posko keliling ini akan memberikan pelayanan pertama bagi warga yang sakit akibat dampak kabut asap.

"Rencananya, mobil posko keliling ini akan dioperasikan di Kota Pekanbaru, Kabupaten Pelalawan dan Kampar," katanya.

Sebelumnya, Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman memperpanjang masa status Darurat Pencemaran Udara akibat Kebakaran Lahan dan Hutan, yang seharusnya habis pada 28 September, hingga dua pekan ke depan. Pertimbangannya adalah kondisi pencemaran udara masih dalam level "Berbahaya", meski sebagian besar merupakan asap kiriman dari Provinsi Sumatera Selatan dan Jambi.

"Perpanjangan status darurat akan difokuskan pada penanganan kesehatan agar tidak makin banyak warga yang sakit. Selain itu, kita terus upayakan jangan sampai ada kebakaran baru," katanya.

Berdasarkan data Satgas Darurat Asap Riau, pada periode 29 Juni-28 September sudah ada sebanyak 38.898 warga yang menderita Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) akibat kabut asap. Jumlah penderita ISPA paling tinggi ada di Kota Pekanbaru, yakni mencapai 9.046 orang.

"Pelayanan kesehatan harus ditingkatkan dengan mengutamakan pencegahan dan sosialisasi kepada masyarakat," katanya.

Video Terkini