Liputan6.com, Jakarta Studi yang dilakukan para ahli di Imperial College London menyebutkan ginkgo biloba tidak efektif mengatasi gangguan memori. Percobaan terhadap 176 orang dengan kepikunan ringan hingga sedang selama 6 bulan tidak menunjukkan perbedaan antara kelompok yang mengonsumsi ginkgo dan plasebo. Hasil ini muncul dalam International Journal of Geriatric Psychiatry.
Peneliti menguji konsumsi 120 mg ginkgo biloba harian pada pasien yang direkrut dari praktik dokter umum di London. Mereka mengukur kemampuan kognitif responden dan kualitas hidupnya selama 2, 4, dan 6 bulan. Tes mencakup latihan mengingat kata-kata atau menjawab pertanyaan tentang waktu atau tempat.
Tidak ada bukti bahwa dosis standar dari ekstrak herbal ini bermanfaat terhadap ingatan. Kualitas hidup seperti dilaporkan oleh pasien atau perawatnya, juga tidak membaik selama penelitian. Ulasan Cochrane menunjukkan bahwa ginkgo mungkin hanya memberi sedikit efek terhadap ingatan pasien. Menurut pimpinan studi, Dr. Rob McCarney, kurangnya pengobatan pada kepikunan awal membuat pasien mencoba banyak hal untuk menghambat progresi penyakit.
Advertisement
Prof. Clive Ballard, direktur penelitian pada perkumpulan alzheimer mengatakan, “Meski sangat mengecewakan, temuan ini tetap penting. Ribuan orang dengan kepikunan mungkin saja tetap membeli ginkgo biloba dengan harapan ada perbaikan.”