Sukses

9 Penyebab Umum Keguguran

Sebuah studi menunjukkan, 10 hingga 25 persen keguguran terjadi sebelum usia kehamilan (4 bulan.

Liputan6.com, Jakarta Wanita mana yang hatinya tak hancur saat mengalami keguguran. Musibah tersebut tentu menyedihkan bagi pasangan manapun yang menantikan kehadiran buah hati. Bahkan sang istri bisa malu atau merasa bersalah atas musibah yang sebenarnya di luar kendalinya.

Ada banyak penyebab ibu hamil keguguran, salah satunya obesitas. Sebuah studi menunjukkan, 10 hingga 25 persen keguguran umumnya memengaruhi kehamilan sebelum usia 20 minggu (4 bulan).

Berikut beberapa penyebab keguguran yang paling umum seperti dikutip foxnews:

1. Kelainan genetik atau kromosom

Sekitar setengah dari keguguran biasanya karena kelainan kromosom seperti sindrom Down, cystic fibrosis, atau sindrom Turner.

"Ada sistem internal yang jika ada yang salah pada kromosom, sistem tahu untuk mematikan dirinya," kata Dr Susan Gross, seorang profesor kesehatan perempuan, pediatri dan genetika di The Albert Einstein College of Medicine di New York City.

Menurut American Society for Reproductive Medicine (ASRM), sekitar 5 persen dari wanita yang mengalami keguguran lebih dari dua kali, 50 persen lebih tidak jelas alasannya.

Anda dapat meminta dokter Anda menjalani tes untuk mengidentifikasi sumber keguguran. Jika keguguran itu karena masalah genetik, konselor genetik atau spesialis kedokteran ibu-janin dapat membantu Anda mengetahui kemungkinan itu akan terjadi lagi.

2. Fragmentasi DNA Sperma

Penyebab lain keguguran yang sering diabaikan, namun diyakini sangat umum adalah faktor yang dikenal sebagai fragmentasi DNA sperma. Hal ini terjadi ketika untai DNA sperma rusak dan tidak dapat mengirimkan DNA untuk telur.

"Meskipun ada berbagai tingkat keparahan, kemungkinan keguguran adalah 2 sampai 5 persen lebih tinggi pada laki-laki yang memiliki kondisi tersebut, dibandingkan dengan laki-laki yang memiliki sperma sehat," kata Dr Philip Werthman, seorang urolog dan direktur Center for Male Reproductive Medicine and Vasectomy Reversa di Los Angeles, California.

Ada sejumlah alasan mengapa terjadi fragmentasi DNA sperma, seperti merokok, penggunaan antidepresan, paparan panas, kemoterapi atau radiasi, varikokel, pembesaran pembuluh darah di skrotum, atau bahkan demam. Spesialis infertilitas laki-laki dan beberapa klinik IVF akan menawarkan skrining, tes yang sangat khusus.

Pengobatan tergantung pada masalahnya dan bisa seperti menghentikan obat, mengambil suplemen antioksidan, atau memiliki prosedur yang dikenal sebagai aspirasi sperma dan injeksi sperma intracytoplasmic (ICSI).

"Telur berpotensi memiliki kemampuan untuk memperbaiki kerusakan DNA dalam sperma yang rusak," kata Wertham, dengan menambahkan keberhasilan prosedur ini sangat tergantung pada seberapa banyak dan di mana letak kerusakan.

3. Hormon

Cacat fase luteal, atau kadar progesteron yang rendah di paruh kedua siklus, dapat menyebabkan masalah dengan implantasi. Wanita dengan kondisi ini akan mengalami bercak di paruh kedua siklus mereka sebelum periode mereka. Hipotiroidisme dan diabetes adalah dua masalah hormonal lainnya yang dapat menyebabkan keguguran. 

 

2 dari 3 halaman

Obesitas dapat mengakibatkan keguguran

4. Obesitas

Menurut laporan oleh CDC National Center for Health Statistics, obesitas sebelum kehamilan menjadi faktor resiko keguguran pada 1 dari 4 wanita.

5. Pembawa translokasi seimbang

Sekitar 2-5 persen keguguran disebabkan oleh apa yang disebut sebagai pembawa translokasi seimbang, yang terjadi ketika salah satu atau kedua orangtua memiliki gen yang salah tempat. Masalah ini tidak terjadi hingga sampai sel-sel membelah diri untuk menjadi sperma atau ovum, yang kemudian dapat membuat kehamilan berakhir dengan keguguran. 

Tes darah sederhana dapat dilakuan untuk memeriksa apakah Anda atau pasangan adalah pembawa translokasi seimbang ini. Dan tak perlu pula khawatir, karena sebuah prosedur yang bernama diagnosa preimplantasi genetis dapat dilakukan untuk memastikan kesehatan embrio.

6. Kelainan uterus

Alasan umum keguguran lainnya adalah kelainan genetik rahim. Salah satu jenisnya adalah septum. Septum adalah jaringan tambahan pada rahim yang memiliki suplai darah yang berbeda.

"Jika embrio tumbuh di septum, keguguran bisa terjadi," kata Dr Jennifer Hirshfeld-Cytron, seorang endokrinologismreproduksi di Pusat Kesuburan di Illinois.

Kabar baiknya, dengan operasi ada kemungkinan yang tinggi akan kehamilan yang sehat.

Kelainan non-genetik lainnya, seperti fibroid, dapat berkembang dari waktu ke waktu. Fibroid adalah tumor jinak yang berkembang di rongga rahim dan tidak hanya bisa menyebabkan keguguran, tetapi juga berdampak pada keberhasilan IVF.

Fibroid dapat dideteksi pada pemeriksaan panggul, sebuah sonohysterogram garam, jenis USG, atau MRI dan dikoreksi dengan operasi. 

 

3 dari 3 halaman

Sindrom antifosfolipid

7. Sindrom antifosfolipid

Trombofilia adalah kelompok gangguan yang meningkatkan kemungkinan terjadinya pembekuan darah. Gangguan ini belum tentu menyebabkan terjadinya keguguran, tergantung dari mana Anda mendapatkannya. 

"Sindrom Antifosfolipid, jenis yang paling umum menyebabkan tingginya antibodi antifosfolipid, yang dapat menyebabkan darah menggumpal dan mengganggu implantasi dan pertumbuhan embrio", kata Hirshfeld-Cytron.

Banyak wanita tidak tahu mereka memiliki sindrom sampai mereka skrining setelah keguguran. Jika Anda memiliki sindrom ini, pengencer darah dapat membantu meningkatkan kesempatan Anda memiliki kehamilan yang sehat.

8. Obat-obatan dan racun

Merokok, alkohol, dan penggunaan narkoba semuanya dapat meningkatkan risiko keguguran. Menurut sebuah studi dalam jurnal Fertility and Sterility, wanita yang terkena bahan kimia beracun tingkat tinggi seperti bisphenol A (BPA) yang ditemukan dalam plastik, 83 persen lebih mungkin mengalami keguguran.

Kabar baiknya adalah ketika wanita minum kopi, para ahli sepakat cangkir berisi 8 ons kopi sehari aman.

9. Infeksi

Infeksi Mycoplasma yang terjadi di lapisan rahim tidak memiliki gejala tetapi dapat menyebabkan keguguran. Penyebab dapat mencakup variasi flora normal tubuh, atau bertambah atau berkurang keasaman yang menyebabkan pertumbuhan bakteri yang berlebihan. Wanita yang telah melakukan beberapa prosedur ginekologi juga lebih berisiko mengalami keguguran. (Melly F)