Sukses

6 Kebiasaan Salah Memilih Makanan

Berikut realita yang kita lakukan sehari-hari dan tips dari para ahli soal bagaimana memilih makanan yang lebih sehat.

Liputan6.com, Jakarta Saat Anda pulang ke rumah, pastilah mencari apapun yang bisa dimakan. Tapi saat itu apakah Anda sempat berpikir untuk memilih makanan mana yang sehat atau tidak?

Berikut realita yang kita lakukan sehari-hari dan tips dari para ahli soal bagaimana memilih makanan yang lebih sehat, dilansir dari laman Prevention, Jumat (16/10/2015): 

1. Memilih roti gandum dan sereal

Makanan berlabel 7-grain atau tujuh butir memang tampak paling menyehatkan karena kaya akan biji-bijian. Para ahli memang menemukan kalau wanita yang mengkonsumsi banyak makanan gandum memiliki risiko 33 persen lebih rendah terkena kanker usus besar daripada wanita yang sedikit mengonsumsinya.

Tapi bagaimana kalau biji-bijian utuh kaya serat dan nutrisi-termasuk vitamin E, vitamin B, dan magnesium menjadi satu sebagai tepung? Label makanan sehat tersebut perlu dipertimbangkan.

Untuk memeriksa apakah Anda mendapatkan biji-bijian yang diinginkan, periksa komposisi bahan. Kalau gandum terletak diurutan kedua, berarti minimal Anda hanya dapat 1 persen persen gandum.

2. Air minum kemasan bervitamin

Ini adalah kesalahan yang sering kita lakukan karena percaya diri membeli air kemasan yang memiliki nutrisi tambahan. Padahal, air kemasan tersebut membuat Anda menyimpan kalori yang tak perlu.

Sebaiknya Anda tetap minum air putih, bebas kalori, tanpa campuran vitamin apapun ketika haus. Namun, Anda harus memastikan telah mengkonsumsi buah-buahan, sayuran, protein tanpa lemak, dan biji-bijian yang seimbang. 

2 dari 2 halaman

Keripik Sayuran

3. Keripik Sayuran

Kalau Anda berpikir keripik sayur-sayuran lebih baik dari keripik kentang asin yang biasa dimakan, Anda belum tentu benar. Banyak dari makanan ringan yang tampaknya sehat masih sarat dengan kalori.

Sebuah keripik wortel Hain Carrot Chips mengandung 600 kalori, hampir sama banyak dengan keripik kentang Lay klasik. Bila ingin sehat, iris sendiri wortel, bengkuang, lobak atau paprika yang diasinkan, lalu panggang dan hasilnya simpan ke dalam lemari es.

4. Permen buah

Jangan mengandalkan makanan ringan atau permen rasa buah-buahan sebagai alasan telah memenuhi kebutuhan empat sehat lima sempurna.

"Konsentrat jus anggur putih atau jus buah pir mungkin terdengar sehat, namun semua itu berarti gula buah dan air," kata Gail Rampersaud, pakar pangan dan departemen nutrisi dari University of Florida. Kalau ingin memanjakan gigi Anda, gantilah dengan buah asli atau sekotak kismis kering sebagai pengganti permen.

5. Produk rendah sodium

Hampir semua dari kita berusaha mengurangi garam, yang telah terbukti meningkatkan risiko tekanan darah tinggi. Tapi makanan olahan sering luput dari perhatian kita kalau memiliki kandungan sodium tersembunyi.

Berhati-hatilah terhadap produk berlabel less sodium. Seharusnya kita memakan produk yang memiliki tingkat sodium kurang dari 25 persen dari bahan utamanya. Carilah produk yang ditandai low in sodium.

6. Anggur atau bir

Anda pernah bersulang dengan bir atau anggur di sebuah pesta sebelum makan besar? Kebiasaan tersebut rupanya menyebabkan risiko tekanan darah tinggi.

Saverio Stranges, MD, PhD dari State University of New York menemukan bahwa risiko hipertensi terjadi kepada hampir 50 persen lebih tinggi pada orang yang minum minuman beralkohol tanpa makanan. Maka sebaiknya, nikmati minuman Anda usai makan malam.

Alkohol dikenal untuk membantu mencegah pembentukan gumpalan darah kecil yang mungkin menyumbat arteri dan menyebabkan serangan jantung dan terbentuk paling sering setelah makan besar.