Liputan6.com, Jakarta Jambu biji populer di musim merebaknya demam berdarah dengue (DBD). Buah tersebut memiliki kandungan kalium tinggi. Hasil penelitian, makan 0,5-1 kg jambu biji per hari selama empat minggu, risiko sakit jantung berkurang hingga 16 persen.
Jambu biji (Psidium guajava L.) mengandung berbagai zat gizi yang dapat digunakan sebagai obat. Menurut catatan Parimin S.P. dalam Jambu Biji: Budi Daya dan Ragam Pemanfaatannya (Penebar Swadaya, 2007), dalam tiap 100 gram jambu biji masak segar terdapat 0,9 g protein, 0,3 g lemak, 12,2 g karbohidrat, 14 mg kalsium, 28 mg fosfor, 1,1 mg besi, 25 SI vitamin A, 0,02 mg vitamin B1, 87 mg vitamin C, dan 86 g air, dengan total kalori sebanyak 49 kalori.
Kandungan vitamin C jambu biji dua kali lipat jeruk manis yang hanya 49 mg per 100 g buah. Vitamin C itu terkonsentrasi pada kulit dan daging bagian luarnya yang lunak dan tebal. Kandungan vitamin C jambu biji memuncak saat menjelang matang.
Baca Juga
Menurut dokumentasi Parimin S.P. dan PDII–LIPI, di berbagai tempat, jambu biji lazim digunakan sebagai pengobatan, salah satunya mengatasi sariawan. Bagaimana cara memanfaatkannya? Coba kita lihat :
Advertisement
Ramuan pengobat sariawan
Ramuan 1: Rebus 1 genggam daun jambu biji segar ditambah 1 jari kulit batangnya dengan 1 liter air, saring. Minum 2 kali sehari.
Ramuan 2: Daun jambu biji muda 2 lembar, daun sirih segar 1 lembar, daun saga segar satu genggam dicuci sampai bersih. Tumbuk semua bahan sampai halus lalu tambahkan air. Peras adonan itu lalu gunakan airnya untuk kumur-kumur 2-3 kali sehari.