Liputan6.com, Jakarta Sebuah studi terbaru dari Norwegia Institute of Public Health menemukan hubungan unik antara obesitas dan tingkat pendidikan. Obesitas ternyata cenderung terjadi pada pada orang dengan pendidikan rendah di negara maju.
"Di negara maju ekonomi banyak bergerak pada servis dan industri teknologi, sehingga orang bisa mendapatkan makanan tinggi kalori sedangkan hanya ada sedikit pekerjaan yang membutuhkan aktivitas fisik. Lalu, orang yang memiliki pendidikan rendah cenderung sibuk bekerja sehingga gemuk," terang pemimpin penelitian Jonas Minet Kinge.
Namun, di negara berkembang yang terjadi justru sebaliknya. Penduduk penderita obesitas di negara berkembang adalah mereka dengan pendidikan tinggi dan kelas sosial menengah ke atas.
Advertisement
Menurut Kinge, hal tersebut terjadi karena ketika ekonomi suatu negara mulai berkembang, muncul perubahan gaya hidup yang kemudian memengaruhi berat badan mereka, seperti dikutip dari laman medindia, Selasa (20/10/2015).
Kesimpulan di atas ditemukan setelah melakukan penelitian di 70 negara terhadap riwayat individu, usia, jenis kelamin, serta tinggi dan berat badan. Peneliti juga menggunakan metode statistik untuk mengetahui hubungan antara obesitas, penghasilan negara, dan pendidikan.