Sukses

Dengan Vitiligo, Laura Sukses Jadi Model Internasional

Meski warna kulitnya tidak sempurna, namun kekurangannya justru membawanya jadi model internasional.

Liputan6.com, London - Laura Gregory telah menderita vitiligo sejak 15 tahun lalu. Meski warna kulitnya tidak sempurna, namun kekurangannya justru membawanya jadi model internasional.

"Dokter keluarga sempat mengira saya menderita infeksi jamur. Tapi setelah mencari pendapat dokter lainnya, dia mengatakan saya menderita vitiligo, suatu kondisi di mana kulit kehilangan melanin, pigmen sehingga warna pada kulit berubah menjadi bercak keputihan," katanya, seperti dikutip Dailymail, Jumat (23/10/2015).

Laura pun tumbuh menjadi gadis yang cerdas dan pekerja keras. Dia kemudian menjadi seorang penari profesional yang dikelilingi individu bertubuh sempurna dan kulit mulus.

Tapi jalan panjangnya menuju sukses terus mendapat hambatan. Kondisi kulitnya membuat dia kerap diejek oleh teman-teman. Tak jarang, dia pun menjadi sasaran empuk pukulan anak-anak bandel di sekolah.

Kira-kira tahun lalu, Laura akhirnya memutuskan untuk mengikuti kontes kecantikan. Dia mengatakan, tidak ingin lagi menyembunyikan kulitnya dengan pulasan make-up.

"Saya dulu sering menyamarkan bercak putih kulit yang ada pada setiap bagian tubuh ini. Saya sering ragu, apakah ini akan memengaruhi pekerjaan atau hubungan saya. Ternyata menjadi diri sendiri dan menunjukkan kecantikan itu datang dengan segala bentuk, membuat kita jadi bersyukur dan mencintai kulit saya," katanya.

Laura kini memiliki vitiligo yang membentuk pola di tangan, kaki, dada, paha bagian dalam, leher dan wajah.

"Tidak ada yang harus saya sembunyikan," ujar wanita yang masuk lima besar kontes Miss Scuba Inggris tersebut.