Sukses

Toko Makanan Anjurkan Suplemen Berbahaya untuk Remaja

Saat Anda berniat membentuk otot tubuh, pastilah yang pertama kali pikirkan adalah diet protein yang baik serta melakukan latihan fisik.

Liputan6.com, Washington - Saat Anda berniat membentuk otot tubuh, pastilah yang pertama kali yang dipikirkan adalah diet protein yang baik serta melakukan latihan fisik yang intes. Tapi, saat Anda mencari cara yang lebih cepat, mesin pencari Google langsung mengarahkan Anda ke satu nama, yakni kreatin.

Kreatin adalah suplemen yang mengandung banyak risiko untuk remaja. Meski banyak ahli kebugaran menganjurkan pemakaian kreatin, sebuah percobaan mengungkapkan kalau banyak toko makanan kesehatan merekomendasikan bahan ini untuk seseorang di bawah 18 tahun.

Kreatin adalah senyawa yang terbentuk secara alami di dalam tubuh dan ditemukan pada hampir semua produk daging. Ketika kreatin dikonsumsi, biasanya dalam bentuk serbuk yang dicampur ke dalam cairan.

Senyawa ini berpengaruh ke otot di mana berubah menjadi fosfat kreatin. Molekul ini memberikan seseorang ledakan energi dengan singkat untuk kegiatan yang membutuhkan tenaga banyak seperti sepak bola.

Percobaan ini telah dipresentasikan di Pameran dan Konferensi Nasional APP di Washington, DC, tahun 2014 yang diriset para peneliti perguruan tinggi selama penelitian klinis dalam progam musim panas Cohen Children's Medical Center, New York. Peneliti utama Maguire Herriman meneliti 244 toko makanan sehat melalui telepon lalu mengaku sebagai anak remaja.

"Hai, nama saya adalah Mark dan saya 15 tahun. Saya masuk ke tahun kedua saya di SMA. Saya seorang pemain sepak bola yang mencoba untuk melakukan latihan kekuatan sebelum musim kompetisi. Apakah Anda memiliki suplemen yang direkomendasikan?" begitulah pertanyaan yang diajukan Herriman.

Tiga puluh delapan persen dari semua penjual yang ditelepon Herriman merekomendasikan  kreatin. Pada saat sang penjual tidak segera merekomendasikan kreatin, Herriman mengatakan bahwa pemain lain di tim sepak bola telah menggunakan suplemen, dan itu bekerja dengan baik bagi mereka.

"Jika remaja direkomendasikan suplemen yang tidak hanya memiliki efek buruk bagi tubuh mereka yang sedang tumbuh, tetapi dengan jelas pada kemasan tidak untuk digunakan di bawah usia 18, mereka mengabaikan saran kesehatan," kata peneliti senior Dr Ruth Milaniak dalam siaran pers.

Kreatin tidak dianjurkan untuk seseorang di bawah 18 tahun karena ada penelitian yang cukup valid soal keamanan atau dosis yang tepat untuk kelompok usia tesebut. The Food and Drug Administration juga tidak mengatur suplemen gizi masuk resep obat, dan bukannya dan bukannya bergantung pada pabrikan tertentu demi keselamatan. Karena itu, ada berbagai efek samping, seperti berat badan, dehidrasi, mual, muntah, diare, dan kram otot.

Kreatin dalam dosis tinggi juga dapat mempengaruhi jantung, otak, ginjal, hati, dan organ reproduksi. Oleh karena itu ada alasan lain mengapa remaja yang berkembang harus menghindari suplemen.