Liputan6.com, Jakarta Anda sering bangun di pagi hari dengan kondisi bersin, hidung meler, dan mata berair? Profesor kesehatan lingkungan dari University of Salford, Lisa Ackerley, mengatakan bisa jadi itu karena kondisi tempat tidur yang tidak sehat.
"Tungau debu berkembang di tempat yang hangat, di lingkungan yang lembap. Ditambah memang kulit yang sedang tidak dalam keadaan baik," kata Lisa seperti dikutip dari situs Daily Mail, Senin (26/10/2015).
Setelah dua tahun, ujar Lisa, sekitar sepuluh persen dari berat bantal terdiri atas mikroskopis kotoran tungau debu. Itu baru tungau debu dan belum ditambah serangga lain yang dapat memicu reaksi alergi.
Advertisement
Meski mustahil menyingkirkan tungau debu, Anda dapat mengontrol dan mengurangi reaksi alergi dengan mencuci seprai setiap minggu di suhu 60 derajat Celsius.
"Setiap enam bulan seprai harus diganti. Bantal juga harus diganti setiap dua tahun. Jika itu dilakukan, seharusnya membantu menangani masalah ini," kata Lisa menekankan.
Menurut Lisa, bantal dan kasur yang terbungkus rapat dapat mencegah keluarnya debu dan tungau alergen.
Selain itu, jangan biarkan anak-anak yang menderita asma atau alergi tidur di tempat tidur bagian bawah, sebab mereka dapat dihujani debu dan tungau detritus.
Tidurlah di atas dan usahakan tempat tidur tidak dalam keadaan lembap.**