Liputan6.com, Jakarta Ketua HIMPAUDI Kota Palembang Dra Murnia, Msi begitu senang jika ada pihak-pihak yang memperhatikan nasib para pengajar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Termasuk dalam bentuk pelatihan seperti yang dilakukan Dancow Batita, salah satu brand milik Nestle Indonesia.
"Itu saja sudah Alhamdulillah banget karena mereka sangat butuh ilmu-ilmu," kata Murnia usai menjuri di ajang Senam Tanggap di Sriwijaya Promotion Center (SPC), Palembang bagian Ulu, Sumatera Selatan, Sabtu 24 Oktober 2015.
Murnia menyebut, gaji pengajar PAUD tidak cukup jika harus mengikuti pendidikan kilat (Diklat) yang menelan biaya sekitar Rp 300 ribu. Maka itu, begitu mengetahui Dancow Batita memberi bantuan berupa pelatihan, dia tentu tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut.
Advertisement
"Diklat semahal itu karena mereka mendapat 11 materi. Tahu ada bantuan, Ibu siap bantu. Perlu gedung atau keperluan lain akan Ibu bantu persiapkan," kata Murnia.
Lebih lanjut, Murnia siap 'pasang badan' mengurus segala keperluan jika ada pihak mana saja yang peduli nasib pengajar PAUD.
"Saya yang tanggung jawab. Mau pakai gedung mana saja, bilang saja. Gedung wali kota saya siap. Saya akan tolong, cuma saya tidak bisa siapkan konsumsi," kata Murnia menekankan.
Dalam kesempatan yang sama, Brand Manager Dancow Batita Henny Yuliandini mengatakan, pihaknya lebih cenderung memberi bantuan berupa pelatihan edukasi, baik bagi pengajar PAUD maupun kader PKK.
Bersama Prof Dr Ir Ali Khomsan dan psikolog Dra Mayke, S Tedjasaputra, Msi, Nestle Dancow Batita memberi pembekalan pengetahuan mengenai nutrisi dan stimulasi yang tepat kepada guru di 800 PAUD di 17 kota di Indonesia. Melalui Kelas Guru PAUD Tanggap, para guru tersebut diharapkan dapat berbagi pengetahuan kepada para orang tua dan murid dengan melakukan senam setidaknya seminggu sekali di PAUD.
Ini dilakukan karena mereka sadar guru PAUD merupakan garda terdepan dalam memberikan pengetahuan kepada para orang tua perihal tumbuh kembang anak. Mereka juga berharap, para orang tua sadar kalau anak usia prasekolah juga membutuhkan stimulasi, tidak hanya nutrisi saja. Dengan begitu, kata Henny, anak bakal tumbuh dan berkembang optimal. (*)