Liputan6.com, Jakarta Penyakit jantung merupakan pembunuh nomor wahid di dunia maupun di Indonesia. Riset Kesehatan Dasar 2013 mencatat, ada kenaikan jumlah penderita penyakit jantung pada kelompok umur usia yang lebih muda di Indonesia, yaitu di bawah usia 45 tahun.
Melihat fenomena tersebut, dr. Estie Puspitasari SpPD dari Rumah Sakit Siloam ASRI, mengatakan, perlu adanya upaya pencegahan sedini mungkin, dengan membangkitkan kesadaran masyarakat agar mulai mengubah gaya hidup ke arah yang lebih sehat.
Baca Juga
"Gaya hidup sehat meliputi pemilihan nutrisi yang tepat, aktif berolah raga, dan istirahat yang cukup," katanya melalui siaran pers, ditulis Senin (26/10/2015).
Advertisement
Pemilihan nutrisi, kata dia, dapat dilakukan dengan menghindari makanan berlemak dan memilih makanan tinggi serat. Diet rendah lemak dan tinggi serat terbukti signifikan dapat membantu menurunkan kolestrol sehingga menurunkan risiko penyakit jantung dan mencegah stroke.
"Disarankan untuk mengurangi konsumsi lemak jenuh dan lemak trans yang sering disebut sebagai lemak jahat karena dapat memperburuk profil kolesterol darah, yang berdampak negatif terhadap kesehatan jantung. Selain itu, perlu aktif bergerak dan olah raga untuk menekan risiko penyakit jantung, serta jangan lupa untuk memiliki kualitas istirahat yang baik, dengan tidur yang cukup," pungkasnya.