Sukses

Ayo Membuat Sel Darah Merah dengan Sel Punca

Kemajuan teknologi sel punca memungkinkan pembuatan sel darah merah di laboratorium. Temuan ini bisa menolong di kala bencana.

Liputan6.com, Boston - Tanpa disadari, pasokan darah untuk keperluan donor sebetulnya tidak mencukupi. Tapi, kekurangan ini tidak hanya terjadi pada saat bencana. Seringkali, seorang pasien rumah sakit harus menjalani pembedahan dan memerlukan banyak sekali transfusi darah.

Namun sekarang para peneliti telah mengembangkan pengabungan teknik-teknik sel punca dengan strategi pengubahan gen untuk menumbuhkan sel-sel darah merah di dalam laboratorium!

Pada 22 Oktober 2015 lalu, Time mengutip tulisan dalam jurnal Cell Stem Cell, yang menjabarkan bagaimana para ilmuwan menjelaskan cara baru untuk menghasilkan sel-sel darah merah yang sangat berharga dalam jumlah yang jauh lebih banyak dari biasanya. Untuk diketahui, tugas penting sel-sel darah merah yaitu menyebarkan oksigen di dalam darah.

Dr. Vijay Sankaran, asisten profesor kedokteran anak di Children’s Hospital di Boston, bersama dengan rekan-rekannya mengambil sel-sel punca dan melakukan pembedahan genetik pada sel-sel itu supaya berkecenderungan menghasilkan sel-sel darah merah.

Mereka menemukan bahwa ada suatu gen tertentu—temuan penelitian sebelumnya—yang terkait dengan lebih rendahnya kadar sel darah merah. Dengan menghentikan gen ini, mereka menengarai kemungkinan suatu cara untuk mendongkrak jumlah sel-sel darah merah.

Ternyata, memang demikianlah hasilnya. Proses pembedahan untuk mengubah gen yang dimaksud dan menanamkannya pada sel-sel punca untuk mengembangkan dan menghasilkan sel-sel darah telah menambah jumlah sel-sel darah merah hingga 3 kali lipat ketika dibandingkan dengan sel-sel punca acuan. Ini semua ditumbuhkan dalam cawan laboratorium!

Temunan-temuan ini bisa berpotensi menjadi cara baru untuk menghasilkan darah yang sangat diperlukan dalam pembedahan. Kata Dr. Vijay Sankaran, “Kita tahu sekarang bahwa kalau kita bisa membuat sel-sel ini, dan memperbagus prosesnya, semoga masalah pasokan darah di masa depan tidak ada lagi.”

Tapi ada potensi penggunaa lain menggunakan teknik ini. Jika cara ini dapat berhasil untuk sel punca darah, maka cara ini ditengarai dapat berhasil juga untuk sel-sel jenis lain yang perlu dihasilkan dalam jumlah banyak. Misalnya sel-sel otot dan syaraf yang dihancurkan oleh berbagai penyakit.

Katanya, “Mari kita bayangkan jenis-jenis sel yang ingin kita hasilkan dalam kedokteran regeneratif di mana kita bisa melakukan panen sel-sel tersebut.”

Pihak pembuat obat-obatan juga mendapat manfaat dari temuan ini, karena temuan ini memberikan cara baru untuk membawa obat-obatan langsung ke sel-sel pasien. Penggunaan sel-sel darah untuk mengangkut obat-obatan juga dapat menolong pasien untuk merasakan manfaatnya tanpa hambatan oleh reaksi kekebalan tubuh yang kerap hadir ketika menggunakan cara lain.

Saat ini, strategi tersebut harus dilakukan berulang dan secara optimal agar lebih ekonomis. Cara yang sekarang ada untuk menghasilkan darah dari sel-sel punca memerlukan hingga lebih dari 205 juta rupiah per satuan darah. Jadi, cara baru ini menjadi alternatif yang perlu diuji para peneliti secepatnya. (Alx)