Liputan6.com, London - Dengan tubuh berotot proporsional, Leo Jonah mengukir prestasi sebagai model, aktor, dan musisi di London, Inggris. Tapi, ada satu hal yang membedakan Leo dari pesaingnya di dunia seni hiburan, yakni kelainan genetik yang dimilikinya.
Leo adalah seorang albino. Kondisi tersebut adalah gangguan bawaan yang ditandai dengan tidak lengkapnya atau parsial pigmen pada kulit, rambut dan mata. Seharusnya kulit Jonah berwarna hitam sama seperti keluarganya.
Kurang dari lima orang dari 100.000 penduduk di Amerika Serikat dan Eropa, mendapatkan kelainan ini pada kulit dan rambut mereka. Tapi meskipun begitu, Leo bilang dia benar-benar suka bisa memiliki albinisme.
"Saya sangat senang dengan cara saya melihat. Sebenarnya saya lebih suka memiliki albinisme sekarang karena itu membuat saya unik dan memiliki fisik yang baik hanya jadi nilai plus," kata Leo yang masih seorang mahasiswa, kepada Daily Star, Jumat (30/10/2015).
Pria 20 tahun tersebut masih setengah jalan untuk menyabet gelar sarjana Biomedis. Sejak kecil, Leo telah menghadapi penindasan karena perbedaannya, tapi kini dia berjanji hal tersebut akan terulang.
"Ketika saya masih kecil, orang-orang, biasanya yang sedang tumbuh, hanya akan berteriak hal rasial kepada saya, dan keluarga saya," katanya lagi. Anak-anak di sekolahnya juga tak berteman dengannya karena Leo berbeda.
"Saya tidak akan mengatakan saya diganggu karena itu berarti saya tidak berdiri sendiri. Ini membuat saya banyak terlibat perkelahian. Tapi sejak usia saya masih kecil saya tahu bagaimana menanganinya sendiri. Saya kira Anda bisa menyebutnya pembangunan karakter," tutup Leo.