Liputan6.com, Jakarta Kepergian Pak Raden membuat semua orang yang mengenal dia kaget. Salah satu sosok yang juga sedih dan sempat tak percaya dengan kabar yang menyebut Pak Raden meninggal dunia adalah Seto Mulyadi.
"Saya dapat kabar itu dari WhatsApp, sekitar pukul 11:30 dini hari tadi. Kaget. Sekitar pukul 12:30, saya minta tolong asisten kirim kembang ke rumah beliau, dan saya tunda keberangkatan ke luar kota," kata Kak Seto kepada Health Liputan6.com melalui sambungan telepon, Sabtu (31/10/2015)
Di mata Kak Seto, Pak Raden bukan sekedar seorang rekan yang sama-sama peduli terhadap nasib anak-anak di Indonesia. Pak Raden adalah inspirasi yang membuat pria berkacamata ini berani dan percaya diri membuat tokoh Si Komo yang sama-sama fenomenal hingga hari ini.
Advertisement
"Si Komo itu terinspirasi dari Unyil. Melihat tokoh Unyil, saya jadi bertanya dengan diri sendiri, kenapa saya tidak buat juga tokoh yang berkaitan dengan Indonesia," kata Kak Seto.
"Akhirnya keluarlah Si Komo ini, di mana komodo yang menjadi bonekanya. Karena komodo hanya ada di Indonesia," kata Kak Seto melanjutkan.
Kak Seto berharap, Indonesia memilih tokoh muda yang mencintai anak-anak, seperti yang selama ini dilakukan mendiang Pak Raden.