Liputan6.com, Jakarta Sulitnya mengawasi si kecil yang aktif seringkali membuat orangtua kewalahan. Tak jarang, kecelakaan saat bermain menyebabkan pendarahan pada kepala anak juga terjadi.
Namun, jangan panik dulu. Ada beberapa langkah yang bisa Anda lakukan untuk mengatasi keadaan darurat seperti saat kepala si kecil terus mengeluarkan darah.
"Saat kepala anak terluka, yang pertama-tama harus dilakukan adalah membersihkannya dengan air mengalir. Setelah itu gunakan obat luka yang mengandung povidone iodine dan tutup luka dengan plester luka," kata Dokter UGD di RSUD Tangerang Selatan, dr. Ullia Rahmatika saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (3/11/2015).
Advertisement
Bila lukanya parah, kata dia, Anda bisa membubuhkan parasetamol di bagian luka untuk menghentikan pendarahan. Atau gunakan kasa steril dan antibiotik seperti amoksilin lalu ditekan di bagian luka.
Ullia menambahkan, hindari penggunakaan rivanol atau alkohol karena cairan ini berfungsi untuk membersihkan jaringan luka, bukan untuk menghentikan pendarahan. Dan bila kondisi anak disertai demam, berikan anak obat anti nyeri seperti ibuprofren sebelum dibawa ke dokter.
"Bila jarak rumah ke rumah sakit jauh, jangan hanya plester bagian luka tapi juga pastikan untuk menekan bagian luka untuk membantu menghentikan pendarahan," ungkapnya.
Waspada gegar otak
Gegar otak bisa mengakibatkan cedera kepala yang cukup serius, namun terkadang keparahannya tidak bisa diketahui dengan segera. Menurut Ullia, orangtua harus terus memantau kondisi anak terutama bila setelah jatuh dia mengalami ketiga kondisi seperti:
1. Demam
2. Muntah
3. Kejang
"Pantau anak dalam 2x24 jam. Namun apabila ada gejala lain setelah jatuh seperti demam, muntah dan kejang, segera bawa ke rumah sakit untuk dilakukan pemeriksaan dan CT Scan," tukasnya.