Liputan6.com, Jakarta Marathon dan lari atau jogging merupakan olahraga favorit warga di kota-kota besar, terutama ibukota Jakarta yang telah menerapkan Car Free Day di tiap hari Minggu. Namun, terlalu aktif di satu hari penuh untuk berolahraga malah bisa memicu timbulnya nyeri sendi atau Osteoarthritis (OA).
Dr. Adrian W. Tarigan, spesialis ortopedi dan traumalogy dari Rumah Sakit Jakarta juga menjelaskan kalau biasanya pasien OA berasal dari usia pensiunan atau 45 tahun ke atas. "Selain itu, saat berolahraga mereka melupakan fase pendinginan," kata dr. Adrian pada Selasa (3/11/2015) dalam sebuah diskusi bertajuk SOHO #BetterU, Osteoarthritis The Never Ending Story.
"Sebelum latihan fisik (excercise) kadang orang-orang sudah pemanasan dengan baik. Tapi fase pendinginan sudah dihilangkan begitu saja. Penyebabnya simpel, saat selesai kita langsung penasaran pada isi ponsel kita," kata dr. Adrian menyayangkan.
Advertisement
Dia mengatakan, untuk mengendalikan penyakit ini agar tak berlanjut ke level serius, bisa diawali dengan mengendalikan pola hidup masing-masing. "Jangan coba-coba ikut Car Free Day dengan marathon padahal hari-hari sebelumnya tidak pernah latihan fisik. Banyak pasien saya yang mengeluh nyeri sendi gara-gara itu," tuturnya lagi.
Dalam kesempatan yang sama, SOHO Global Health selaku penggagas acara diskusi juga menghadirkan dr. Theresia Sandra Dian Ratih dari Kementerian Kesehatan RI untuk menjelaskan layanan kesehatan pemerintah soal penyakit Osteoarthritis.
"Orang obesitas sudah pasti punya OA karena tubuh kurang bergerak. Maka atur waktu setiap hari untuk latihan atau exercise. Yang paling penting jaga porsi makan," pungkasnya.