Liputan6.com, Jakarta Orang tua yang tidak malu membahas masalah seks membantu anak-anak mereka terhindar dari hubungan seks berisiko di kemudian hari. Perilaku seksual berisiko di kalangan remaja merupakan masalah kesehatan yang serius karena pelakunya berisiko terkena infeksi menular seksual (IMS) dan kehamilan yang tidak diinginkan.
Dalam studi yang dipublikasikan secara online dalam jurnal JAMA Pediatrics oleh para peneliti dari North Carolina State University di Amerika Serikat, komunikasi terbuka, tidak malu, dan tidak segan berbagi pengalaman apa saja tentang seks adalah jalan keluar supaya anak-anak tidak berhubungan seks sebelum waktunya.
Para peneliti menemukan komunikasi terbuka ini telah dikaitkan pada penggunaan kondom dan kontrasepsi yang lebih besar. Ini membuat anak perempuan lebih mawas diri setelah mendapat semua informasi mengenai masalah seksual dari ibunya.
Advertisement
Setelah mengumpulkan data penelitian dengan melibatkan 25.000 responden remaja selama 30 tahun, lalu menguji pengaruh dari komunikasi terbuka tentang seks antara orang tua dan anak, Laura Widman, penulis litertur medis dan peneliti dari North Carolina State University, menemukan perilaku seks aman di kalangan remaja sangat tinggi.
Namun, penggunaan kontrasepsi dan kondom secara signifikan lebih kuat di kalangan anak perempuan ketimbang anak laki-laki, seperti dikutip dari situs Daily Mail, Rabu (4/11/2015)**