Liputan6.com, Jakarta - Terkadang anak-anak seringkali bereksplorasi dengan mainan atau barang-barang di sekelilingnya, hingga tak sengaja kemasukan benda asing ke hidung.
Terkadang, tanda-tandanya seringkali tak dipahami orang tua, misalnya anak rewel, demam, hingga nafas si kecil berbunyi. Pada kasus yang jarang, benda dengan ukuran besar bisa tersangkut pada laring anak hingga menyebabkan kematian mendadak akibat sumbatan, kecuali trakeostomi segera dilakukan.
Baca Juga
Trakeostomi adalah prosedur operatif dengan membuat lubang untuk bernapas pada dinding depan trakea (tenggorokan). Bedah ini dilakukan untuk membantu pernapasan seseorang yang memiliki sumbatan atau pembengkakan.
Advertisement
Tanda-tandanya seringkali tak dipahami orang tua, misalnya anak rewel, demam, hingga nafas si kecil berbunyi. "Kemasukan benda asing bisa berarti tertelan (masuk ke saluran cerna) atau terhirup (masuk ke saluran napas). Tentu penanganannya pun akan jauh berbeda," kata dokter spesialis anak sekaligus penulis buku Don't Worry to be a Mommy! dr Meta Hanindita, Sp.A kepada Liputan6.com pada Kamis (5/11/2015) siang.
"Kalau tertelan, cari tahu dulu tertelan benda apa karena ini pun akan sangat mempengaruhi penanganannya," tutur dr. Meta. Berikut tanda-tanda anak yang terhirup benda asing:
1. Anak menelan benda yang mengandung zat kimia seperti batu baterai, cairan pembersih, air accu dll.
2. Menelan benda tajam seperti penjepit kertas
3. Terdengar suara wheezing (napas ngik ngik)
4. Nyeri di leher, tenggorokan
5. Rewel
6. Tampak sesak
7. Tidak mau makan
8. Muntah2
9. Demam
Pertolongan pertama
Dia memaparkan ada lima langkah pertolongan pertama pada bayi di bawah satu tahun bila terhirup benda asing. Berikut penjelasannya.
1. Letakkan bayi tengkurap pada lengan atau paha dengan posisi kepala lebih rendah.
2. Berikan 5 pukulan dengan menggunakan tumit dari telapak tangan pada bagian belakang bayi (interskapula). Tindakan ini disebut Back blows.
3. Bila obstruksi masih tetap, balikkan bayi menjadi terlentang dan berikan 5 pijatan dada dengan menggunakan 2 jari, satu jari di bawah garis yang menghubungkan kedua papila mamae (sama seperti melakukan pijat jantung). Tindakan ini disebut Chest thrusts.
4. Bila obstruksi masih tetap, evaluasi mulut bayi apakah ada bahan obstruksi yang bisa dikeluarkan.
5. Bila diperlukan, bisa diulang dengan kembali melakukan pukulan pada bagian belakang bayi.
Pada umumnya, anak baru paham atau sudah bisa diajari untuk berhati-hati pada benda di sekelilingnya pada usia 4 tahun. Namun, para orang tua tak perlu panik untuk menyediakan berbagai obat-obatan di kotak P3K untuk penanganan kasus ini.
"Tidak perlu menyediakan obat sebetulnya, karena penanganan pertama kasus kemasukan benda asing juga tidak membutuhkan obat-obatan melainkan tindakan khusus," pungkas dr. Meta.
Advertisement