Sukses

Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Chemsex, Tren Bercinta Maraton 72 Jam Pakai Narkoba

Tren ini mungkin begitu mengkhawatirkan pejabat kesehatan karena bercinta usai mengonsumsi narkoba bisa berbahaya.

Liputan6.com, Jakarta Tren seks zaman sekarang makin menggila. Itulah yang kini sedang melanda Inggris, tren Chemsex. Sekelompok orang bisa bercinta selama 72 jam dengan lima pasangan yang berbeda usai menggunakan narkoba sehingga meningkatkan gairah seksual.

Tren ini mungkin begitu mengkhawatirkan pejabat kesehatan karena bercinta usai mengonsumsi narkoba bisa berbahaya, dilansir dari laman Dailystar, Jumat (6/11/2015).

Sebuah klinik seks London menemukan 64 persen dari peserta mengaku menggunakan obat chemsex antara tahun 2013 dan 2014. Dan sekitar 75 persen menyuntikkan obat sebelum bercinta.

Orang-orang yang melakukan seks maraton ini menggunakan obat-obatan berbahaya seperti shabu dan mephedrone sebelum pesta pora seks.

Memang, obat-obatan tersebut stimulan fisiologis yang meningkatkan denyut jantung dan aliran darah, serta memicu euforia dan gairah seksual. Ini berarti seks bisa berlangsung selama berhari-hari.

Namun, di balik kenikmatan yang dirasakan obat-obatan tersebut bisa menyebabkan gangguan mental dan membuat penggunanya tak punya kontrol. Hal tersebut akan memicu penggunanya membuat keputusan berbahaya yang bisa menyebabkan cedera, sakit, atau kematian.

Parahnya lagi, menurut Staf NHS dan Royal College of GPs’ Sex Drugs Group Dr Richard Ma, pengguna narkoba Chemsex sering menggambarkan melewatkan hari-harinya dan tidak tidur atau makan sampai 72 jam. 

 

2 dari 2 halaman

Tingkatkan HIV dan Hepatitis

Tingkatkan HIV dan Hepatitis

Menurutnya, pelakunya seringkali di luar kontrol sampai `lupa hari` sehingga terlambat untuk menerima obat antivirus atau kontrasepsi darurat.

"Dan ini dapat membahayakan kesehatan umum mereka," katanya seperti dikutip dailystar.

NHS merasa sangat prihatin dengan tren yang dijuluki 'chemsex'. Apalagi tren itu bisa menyebabkan kenaikan jumlah penderita HIV dan hepatitis.

Sementara itu, Royal College of GPs’ Sex Drugs Group menjelaskan, Chemsex merupakan pola yang muncul dengan cepat dari penggunaan narkoba. Tren ini tak hanya bercinta antara sesama laki-laki seperti yang sering diasumsikan, tetapi juga heteroseksual.

"Menggunakan narkoba saat berhubungan seks dapat menyebabkan sejumlah efek samping yang berbahaya termasuk memfasilitasi penyebaran IMS dan HIV, tetapi juga masalah kesehatan mental yang serius, seperti kecemasan, psikosis dan kecenderungan bunuh diri," jelas Dr Richard Ma. 

Selain itu, peserta Chemsex juga berisiko overdosis, dirawat di rumah sakit, kehilangan kesadaran, memiliki serangan panik atau kejang-kejang, dan menjadi korban kekerasan seksual.

"Dengan demikian, kedua pihak antara pasien dan profesional kesehatan - termasuk dokter dan tim perawatan kesehatan primer - pentingnya menyadari ini dan menanggapinya serius. College setuju chemsex itu adalah masalah kesehatan masyarakat," tandasnya. (Melly F)

Video Terkini