Liputan6.com, Jakarta Memiliki istri cantik, penuh perhatian, dan hebat di ranjang ternyata bukan ukuran seorang suami betah di rumah. Ada beberapa hal yang membuat seorang pria akhirnya berselingkuh.
Seperti disampaikan psikolog seksual Zoya Amirin, secara sosiobiologi sifat pria itu seperti sifat spermanya yang agresif dan cenderung sulit monogami. Artinya, dalam hubungan pernikahan, kecenderungan laki-laki untuk selingkuh memang lebih besar.Â
Baca Juga
Lantas, apa yang dipikirkan laki-laki dan mengapa dia tega berselingkuh meskipun telah memiliki istri yang sempurna?
Advertisement
Menurut Zoya, dari banyak penelitian, ternyata faktor utama laki-laki selingkuh adalah tidak mampu mengkomunikasikan kebutuhannya. Misalnya dia sedang ingin mendapat perhatian dari istrinya, tapi tidak bisa memintanya.
"Istri bukan peramal. Kalau ingin sentuhan halus, disayang, kecupan, pelukan, apa salahnya minta sama istri sendiri. Ada banyak laki-laki yang ingin mendapatkan cinta dalam bentuk tertentu, tapi dia tidak memintanya," kata Zoya dalam Sexpedia, ditulis Selasa (10/11/2015).
Dan khususnya di Indonesia, secara emosi perempuan lebih memerankan diri sebagai ibu dibanding sebagai istri.
"Ada berapa banyak perempuan yang mengingatkan suami seolah dia anak kecil, misalnya saat mengepak baju seakan laki-laki tidak berdaya. Perlakukan suami sebagai orang dewasa, tanya apa yang Anda bisa bantu atau bisa sendiri," katanya.
Selain itu, kebanyakan pasangan saling memanggil ayah, mama, papa, dan sebagainya. "Saya mau ingatkan istri Anda bukan hanya ibu anak-anak, sebaliknya demikian. Panggilah pasangan Anda dengan nama sendiri atau nama lain yang tidak mencerminkan peran ibu atau bapak."
"Dalam psikologi perkembangan pada masa remaja atau sekolah, Anda pasti tahu anak laki-laki cenderung memisahkan diri dari ibunya karena misalnya malu dicium di depan umum. Apalagi dengan pria dewasa, lakukan suami sebagai pria dewasa karena selingkuh adalah pilihan," ujarnya.**