Sukses

Studi: Konsumsi Daging Bakar Tingkatkan Risiko Kanker

Proses memasak daging yang dibakar meningkatkan risiko terkena kanker ginjal.

Liputan6.com, Jakarta Mengonsumsi iga bakar atau sate memang lezat di lidah, tapi sebuah studi terbaru menyebutkan proses memasak daging yang dibakar meningkatkan risiko terkena kanker ginjal.

Dalam studi tersebut, peneliti melihat data diet dan informasi genetik 659 pasien di University of Texas MD Anderson Cancer Center yang baru-baru didiagnosis dengan renal cell carcinoma, sebuah bentuk umum dari kanker ginjal. Ratusan orang ini kemudian dibandingkan dengan 699 pria dan wanita sehat.

Setelah dilakukan analisis, peneliti temukan pasien yang didiagnosis dengan kanker ginjal makan lebih banyak dagin merah dan putih dibandingkan orang-orang yang tanpa kanker. Peneliti juga temukan risiko terkena kanker ginjal meningkat terkait dengan konsumsi dua mutagen (senyawa yang dapat menyebabkan mutasi genetik) seperti dikutip laman Time, Rabu (11/11/2015).

Penulis studi yang juga profesor epidemiologi di MD Anderson, Xifeng Wu sebutkan proses memasak merupakan faktor yang berkontribusi terhadap risiko lebih tinggi terkena kanker ginjal. Proses memasak dengan suhu tinggi di atas api terbuka lebih memicu karsinogen pada daging. 

Sebuah studi yang dilakukan National Cancer Institute menemukan, 30 persen dari 500.000 peserta yang terlibat dalam penelitian yang mengonsumsi daging merah lebih rentan meninggal akibat penyakit. Begitu juga dengan konsumsi daging olahan.