Liputan6.com, Jakarta Jumlah penyewa detektif untuk mengintip kehidupan pasangan di WhatsApp, BBM, email, dan pesan di Facebook serta Twitter sebelum menikah meningkat tajam. "Sekarang, media sosial adalah bagian penting dari kehidupan seseorang yang kepribadiannya dapat dipahami melalui percakapan dunia maya yang mereka lakukan," kata CEO of Action Detective Network, Subhas Chaudhary.
Tak heran bila 70 persen kliennya adalah mempelai wanita. Dan jumlahnya terus meningkat sejak 2009.
"Kami mendapat permintaan yang tak terhitung untuk menggali semua interaksi yang terjadi di inbox Facebook, DM Twitter, maupun WhatsApp," kata Subhas yang dalam sebulan mendapat 100 permintaan seperti itu dikutip dari situs Times of India, Rabu (11/11/2015)
Advertisement
Menariknya, calon mempelai pria mendatangi agen tersebut untuk mencari tahu apakah calon istrinya melakukan hal serupa. Banyak juga di antara mereka yang meminta supaya agen itu juga mencari tahu apakah pasangannya berselingkuh.
Siapa saja yang ingin dilacak kebenaranya, harus menyerahkan profil pekerjaan calon mempelai pria, status keungan, dan pastikan sebelumnya terlibat hubungan dengan orang lain.
Bahkan, ada calon mempelai wanita yang meminta supaya akun Facebook, Twitter, dan email pasangannya di-hack. Agar mereka leluasa mengecek sendiri apa saja isi pesannya. Namun, para hacker tidak sembarangan menerima job ini. Mereka memastikan kalau yang meminta tolong itu benar-benar sedang mempertaruhkan hubungan yang sudah terjalin.