Liputan6.com, Jakarta Tak lama lagi, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) akan memiliki pemimpin baru. Hal ini akan dibahas di dalam Muktamar IDI XXIX yang berlangsung di Medan pada 18-22 November 2015. Menurut Ketua IDI, Zaenal Abidin, ketua PB IDI terpilih periode 2015-2019 akan dipilih melalui musyawarah yang dihadiri oleh utusan cabang, Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK), Majelis Kolegium Kedokteran Indonesia (MKKI), Majelis Pengembangan Pelayanan Keprofesian (MPPK) serta pengurus wilayah.
"Tantangan ke depan, saya rasa akan berulang di masa depan seperti misalnya masih seputar jaminan kesehatan karena kita belum siap betul. Ini menjadi perhatian serius organisasi profesi dan masyarakat. Lalu kasus hukum etik dan disiplin serta penempatan dokter masih menjadi wacana kedepan," katanya saat ditemui wartawan.
Baca Juga
Selain itu, kata Zaenal, dalam Muktamar juga akan dibahas sidang organisasi, masalah ilmiah seperti kebijakan dan simposium serta pemberian penghargaan IDI kepada dokter yang berprestasi di bidangnya. Kemudian ada pula tokoh masyarakat yang akan mendapat penghargaan karena memiliki andil besar pembangunan kesehatan Indonesia.
Advertisement
"Muktamar IDI kali ini mengambil tema peran IDI dalam meningkatkan pelayanan kesehatan terstruktur dalam Era Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Masalah ini memiliki makna akan belum maksimalnya sistem pelayanan kesehatan yang baik," ungkapnya.
Menurut Zaenal, salah satu yang membenahi program kesehatan di Indonesia adalah semestinya puskesmas diisi dengan pelayanan kedokteran yang maksimal. "Bila pelayanan primer maksimal, kalau ada wabah DBD misalnya, orang bukan teriak mana dokternya. Tapi mengapa hal ini bisa terjadi, mana public health yang berperan untuk mencegah penyakit," ungkapnya.
Â