Liputan6.com, Jakarta Mantan teknisi listrik bernama Cairns Tony Kirwin patut disebut sebagai pahlawan. Selama 15 tahun pria ini mempertaruhkan nyawanya, menyelamatkan 'hidup' 1.300 pekerja seks komersil di bawah umur.
Baru-baru ini, bersama tim dari organisasi nirlaba miliknya Destiny Rescue, Tony mengeluarkan PSK berusia 15 yang biasa dipanggil Nung atau mamasan oleh sang mami, dari rumah bordil di Thailand.
Baca Juga
Advertisement
Butuh lima hari bagi Tony dan tim mencari gadis-gadis belia yang bekerja di kawasan industri seks. Salah satu di antaranya adalah Nung, yang berasal dari Australia. Setelah mendapat data-datanya, Tony menyusun strategi menyelamatkan semuanya. Dua metode mereka gunakan, cara halus dan cara kasar.
Pria tampan berkacamata pun diutus menjadi agen penyelamat. Nantinya, mereka mengaku sebagai klien yang ingin dilayani oleh Nung. Setelah nego harga, sebuah janji mereka buat. Bertemu di tempat makan atau langsung di kamar hotel.
Pria asal Selandia Baru yang hanya mau dipanggil Justin ini sepakat membayar Nung dengan harga AUD 120 (Rp 1.1 juta).
Setelah Justin membawa Nung ke kamar, barulah polisi menyerbu rumah bordil tersebut. Sesampai di hotel, Justin meminta Nung memperlihatkan identitasnya untuk segera dipulangkan ke Australia.
Tony yang memulai 'usaha' ini pada 2001 mengatakan, ada puluhan ribu lebih anak perempuan yang harus diselamatkan. Tony yang memiliki tiga orang anak perempuan memiliki keinginan, gadis-gadis belia ini hidup di lingkungan yang membuat mereka tumbuh menjadi gadis baik-baik. Bukan gadis yang bekerja menjual tubuhnya untuk pria lain.
"Seharusnya kita malu. Seharusnya kita protes," kata Tony dikutip dari situs Daily Mail, Senin (16/11/2015)
Menurut Tony, sudah seharusnya kita semua menjadi orang baik. Kita harus memulai mengubah kebiasaan tidak baik ini. Sudah sepatutnya kita memberikan mereka kesempatan hidup kedua dan layak.
"Mudah-mudahan itu menjadi titik awal untuk Nung keluar dari kehidiupan perbudakan dan penyalahgunaan hal-hal yang mengerikan. Nung harus mengejar mimpinya, lalu mewujudkannya," kata Tony.