Liputan6.com, Jakarta - Apapun yang kita makan dan minum dalam jumlah yang berlebihan pasti punya efek dalam tubuh. Baik itu berdampak pada peningkatan kesehatan, maupun memicu datangnya penyakit.
Salah satunya adalah kopi, minuman yang biasanya kita konsumsi pada pagi hari. Stimulan ini punya bahan kimia yang menarik untuk diteliti.
Penelitian baru yang dipublikasikan jurnal American Heart Association menulis data sejumlah percobaan untuk menyelidiki efek kesehatan penggunaan kopi dalam jangka waktu yang lama. Dikutip dari Medical News Today pada Kamis (19/11/2015), ada tiga kelompok data yang diteliti, yakni 74.890 wanita di Nurses Health Study, 93.054 dari Nurses Health Study 2, ditambah 40.557 pria dari Health Professionals Follow-up Study.
Advertisement
Peserta memiliki usia paling tua 30 tahun dan informasi kebiasaan diet mereka dipantau dalam empat tahun terakhir. Studi ini menemukan bahwa orang yang minum kopi dalam jumlah sedang (kurang dari lima cangkir per hari) mengalami risiko kematian lebih rendah akibat penyakit kardiovaskular, penyakit saraf, diabetes tipe 2 dan bunuh diri.
"Senyawa bioaktif dalam kopi mengurangi resistensi terhadap insulin dan peradangan sistematis. Mereka mungkin bertanggung jawab pada hubungan terbalik antara kopi dan kematian," kata penulis studi ini, Dr. Ming Ding.
Menariknya, penelitian ini tidak membedakan kopi berkafein dan tanpa kafein. Mereka juga memastikan untuk melakukan kontrol pada konsumsi alkohol dan tembakau, karena ini keduanya yang cukup tinggi dikonsumsi peminum kopi, dibandingkan dengan yang bukan peminum kopi.